MERAUKE, Pena Katolik – Sebuah tonggak penting dalam dunia pendidikan di Papua Selatan telah tercipta dengan diresmikannya Sekolah Rakyat Terintegrasi 77 pada 27 Oktober 2025. Sekolah ini hadir sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah pusat terhadap pendidikan anak-anak asli Papua, khususnya mereka yang selama ini belum tersentuh layanan pendidikan karena keterbatasan akses, minimnya tenaga pengajar, dan kondisi geografis yang menantang.
Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Merauke, Romo Johanes Joenmo Kandam, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Menteri Sosial Safullah Yusuf atas terobosan besar ini. Ia menegaskan bahwa kehadiran sekolah ini merupakan perubahan sikap pemerintah yang sangat signifikan, dengan menyediakan pendidikan gratis dari jenjang SD, SMP, SMA/SMK hingga perguruan tinggi bagi anak-anak asli Papua.
“Saya mewakili semua umat katolik mengucapkan terima kasi atas peresmian sekolah tersebut.”
Sekolah Rakyat 77 mengusung konsep berasrama satu atap yang lengkap dan terintegrasi. Fasilitas yang tersedia meliputi makanan bergizi dengan menu dan snack terkontrol tiga kali sehari, jadwal belajar dan istirahat yang teratur, tenaga pengajar profesional, keamanan, kegiatan olahraga, seni, serta ekstrakurikuler yang memadai. Romo John menekankan pentingnya pengawasan guru terhadap seluruh aktivitas siswa, termasuk kebiasaan jajan di luar sekolah.
“Ini adalah karunia Tuhan bagi Provinsi Papua Selatan dan Kabupaten Merauke,” ujarnya.
Romo John berharap, pendidikan agama katolik berlangsung disekolah tersebut melalui pendidikan agama katolik, maka sebagai kepala sekolah harus menempatkan agama katolik sehingga mengajak para siswa ke gereja. Dia bilang, biar bagaimanapun mereka telah dibabtis katolik.
“Jangan hanya isi otak mereka dengan ilmu, tetapi ajarkan juga bagaimana mempertahankan iman Katolik mereka,” tegas Romo John, mengingatkan bahwa sebagian besar siswa telah dibaptis dan berasal dari keluarga Katolik.
Program ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Senator DPD RI dari Papua Selatan H. Abdi Fuad, Bupati Merauke Yoseph Bladib Gebze, dan Wakil Bupati Fauzun Nihayah. Bupati Gebze menyampaikan kebahagiaannya melihat antusiasme para orang tua dan siswa, serta menekankan pentingnya melatih disiplin, kejujuran, dan keadilan sejak dini.
Kepala Sekolah Rakyat 77, Budi Sutomo, turut membagikan pengalamannya mengajar di daerah pedalaman. Ia optimis bahwa anak-anak Marind memiliki potensi besar, tergantung pada keyakinan dan dedikasi para guru. Saat ini, kegiatan belajar mengajar masih berlangsung di SMK Negeri II, sebelum nantinya berpindah ke lokasi permanen di dekat Stadion Katalpal. Jumlah siswa saat ini mencapai 103 orang dan diperkirakan akan terus bertambah.
Dengan berdirinya Sekolah Rakyat Terintegrasi 77, harapan akan lahirnya generasi emas Papua Selatan semakin nyata. Pendidikan menjadi jalan utama untuk mengentaskan kemiskinan dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak asli Papua. (Agapitus Batbual/Merauke)
