Home BERITA TERKINI Uskup Agustinus Tahbiskan Tiga Diakon: Utamakan Kerendahan Hati dan Kesetiaan

Uskup Agustinus Tahbiskan Tiga Diakon: Utamakan Kerendahan Hati dan Kesetiaan

0

Pena Katolik, Pontianak — Suasana khidmat menyelimuti Gereja Katedral Santo Yosef, Pontianak, pada Senin (4/8/2025) sore. Dalam misa yang dimulai pukul 17.00 WIB, Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus menahbiskan tiga frater menjadi diakon: Frater Kornelius Rici, Frater Antonius Bartolo Medias Arianto, dan Frater Leonardus Yoga Febriano.

Dalam homilinya, Uskup Agustinus menegaskan bahwa tahbisan diakon adalah panggilan untuk melayani, bukan untuk dilayani. Mengutip sabda Yesus, ia mengingatkan bahwa Sang Juru Selamat datang “bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.”

Diakon sebagai Gambar Kristus Sang Pelayan

Uskup mengajak umat merenungkan makna mendalam peran diakon sebagai gambaran Kristus yang rendah hati. Menurutnya, pelayanan diakon tidak berhenti pada tugas liturgis, tetapi harus diwujudkan dalam sikap hidup yang sejalan dengan pewartaan sabda. “Kotbah di mimbar harus selaras dengan kehidupan sehari-hari,” ujarnya. Ia menambahkan, pewartaan tanpa keteladanan hanyalah kata-kata kosong.

Selain mewartakan sabda, diakon bertugas membantu imam dalam perayaan Ekaristi dan pelayanan sakramen. Namun, kehadiran mereka diharapkan menjadi sarana perjumpaan umat dengan Tuhan melalui sikap dan wajah pelayan sejati.

Uskup Agustinus memberkati tiga Diakon (2025)

Teladan dalam Hal Sederhana

Dengan gaya lugas, Uskup Agustinus menyoroti pelayanan yang kurang mencerminkan semangat pengorbanan, misalnya imam yang enggan mengenakan kasula karena panas. “Kalau Yesus yang adalah Tuhan rela menjadi hamba, masa kita panas sedikit saja sudah menyerah?” katanya.

Ia juga membagikan pengalaman pribadi usai mengalami benturan kepala. Meski sempat gagap saat misa, ia tetap melayani, karena baginya menjadi pelayan berarti terus berkarya meskipun kondisi tubuh tidak sempurna.

Pelayanan Berlandaskan Kasih

Mengutip Paus Leo XIV, yang baru-baru ini mengumumkan reformasi besar dalam Gereja, Uskup Agustinus menyampaikan bahwa pelayan Kristus adalah pribadi yang hatinya tersentuh penderitaan sesama. Ia mengingatkan, kekayaan Gereja sesungguhnya adalah orang miskin, sehingga pelayan sejati tidak boleh menghindar dari situasi yang kurang nyaman. “Lebih baik kaki kotor karena debu orang miskin daripada bersih tapi tak peduli,” tegasnya.

Momen Tahbisan Diakon (2025)

Ucapan Syukur

Mewakili rekan-rekannya, Diakon Kornelius Rici menyampaikan terima kasih kepada Uskup, para imam, religius, dosen, formator, dan terutama orang tua. Ia memohon doa agar mereka setia dalam pelayanan sabda, altar, dan kasih.

Perwakilan orang tua ketiga diakon juga mengungkapkan rasa bangga dan berharap mereka setia hingga tahbisan imamat.

Pertumbuhan Imam Keuskupan

Uskup Agustinus menyampaikan bahwa ketiga diakon ini kini menjadi bagian dari imam projo Keuskupan Agung Pontianak. Jumlah imam projo yang semula 16 kini menjadi 31, dan akan bertambah menjadi 34 tahun depan. Meski ada tantangan, termasuk imam yang meninggal atau meninggalkan imamat, pertumbuhan tetap positif.

Keuskupan yang memiliki sekitar 500.000 umat ini masih membutuhkan setidaknya 100 imam. Uskup juga mengumumkan pembukaan Paroki Kuala Behe (25 Juli 2025) dan rencana meresmikan Paroki Senakin (28 Agustus 2025) yang melayani 10.000 umat di 26 stasi, disusul rencana paroki baru di Supadio, Capkala, dan Lumar.

Panggilan untuk Setia

Menutup misa, Uskup Agustinus berpesan agar ketiga diakon tidak mengejar sukses, melainkan kesetiaan. “Jadilah diakon yang rendah hati, sabar, dan penuh kasih. Kalian diutus bukan untuk sukses, tetapi untuk setia,” ujarnya.

Perayaan tahbisan berakhir dengan berkat penutup, disertai harapan agar semakin banyak umat berani menjawab panggilan Tuhan. “Jangan takut berkata ‘ya’ kepada Tuhan, karena Dialah yang memberi kekuatan dan semangat,” pungkas Uskup.- Sam.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version