Home BERITA TERKINI Pertemuan ICLDF di Siena Penuh Keakraban dan Berkat

Pertemuan ICLDF di Siena Penuh Keakraban dan Berkat

0

Pertemuan International Communion of Lay Dominican Fraternities (ICLDF) yang berlangsung dari tanggal 4 hingga 7 April 2025 di Rumah Induk Ordo Praedicatorum, Santa Sabina, Roma, Italia, diwarnai dengan suasana hangat persaudaraan dan pengalaman rohani yang mendalam.

Pertemuan ini dihadiri oleh para koordinator dari berbagai benua dalam Persaudaraan Dominikan Awam (PDA). Inti pertemuan ini berfokus pada penguatan jaringan global dan misi persaudaraan dalam semangat Santo Dominikus. Namun lebih dari itu, momen-momen dalam pertemuan ini menghadirkan pengalaman yang begitu mengharukan dan memperkaya iman bagi para peserta.

Theo Atmdi OP menjadi wakil dari Dominikan Awam Asia Pasifik dan Anggota Persaudaraan Dominikan Awam Indonesia (PDAI). Theo menyatakan, bahwa ia merasa sangat terberkati, karena banyak hal yang sebelumnya terasa tidak mungkin, kini menjadi mungkin.

“Mulai dari pengurusan visa yang lancar, perjalanan yang mulus, bahkan hingga saya bisa tidur di kamar tepat di depan kamar St. Thomas Aquinas,” ujarnya.

Bagi Theo, momen paling berkesan dalam pertemuan ini adalah kunjungan ke tempat-tempat bersejarah yang berkaitan langsung dengan pelindung Persaudaraan Dominikan Awam, Santa Katarina dari Siena.

Di tempat ini, ia mengunungi kamar tempat Santa Katarina hidup, Gereja tempat ia mengalami penampakan Tuhan semasa kecil, tempat terjadinya pertukaran hati dan pemberian cincin oleh Bunda Maria, dan tempat ia menerima stigmata dan salib aslinya. Ia juga mengunjungi tangga tempat Katarina dikisahkan pernah melayang karena kuasa ilahi.

Kunjungan ini pun ditutup dengan pernyataan kesetiaan para Koordinator Benua kepada pelindung mereka, Santa Katarina, langsung di rumah kediamannya yang kini menjadi situs ziarah penting, tempat di mana kepala asli sang santa masih disemayamkan.

Pertemuan ini juga memperlihatkan bagaimana keberagaman budaya dan bahasa dapat dijembatani dengan semangat kolaborasi dan kreativitas. Theo menceritakan, peserta berasal dari berbagai belahan dunia. Kathy OP dari Amerika Serikat dan perwakilan Asia Pasifik menggunakan bahasa Inggris, Alphonsine OP dari Afrika berbahasa Prancis, Margareth Op dari Amerika Latin dan Karibia berbahasa Spanyol.

Untungnya, Fr. Cristobal Torres Iglesias OP dan Sebastien dari Eropa mampu berkomunikasi dalam ketiga bahasa tersebut. Namun, untuk kelancaran pertemuan, digunakanlah fasilitas Zoom with Interpreter Mode di dalam satu ruangan fisik. Dengan bantuan dua penerjemah simultan (Inggris–Prancis dan Inggris–Spanyol), para peserta tetap menggunakan earphone masing-masing untuk mendengarkan terjemahan secara real time.

“Solusi ini sangat efektif dan membuat waktu pertemuan berjalan efisien, tanpa harus menunggu terjemahan secara manual,” ujar Theo. Ide ini merupakan buah kreativitas Fr. Cristobal, yang juga dikenal sebagai penerjemah utama dalam berbagai pertemuan Ordo Dominikan.

Theo mengatakan, pertemuan ICLDF kali ini bukan hanya sekadar rapat tahunan, melainkan menjadi perjalanan spiritual yang menyentuh hati, memperkuat persaudaraan lintas benua, dan menyegarkan kembali semangat pelayanan dalam terang warisan suci Santa Katarina dari Siena. (AES)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version