ARU, Pena Katolik – Gabungan Organisasi Katolik Kabupaten Kepulauan Aru mendesak untuk dibentuk Bimas Katolik di daerah itu. Desakan ini apabila tidak dipenuhi, mereka akan melakukan aksi blokade Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kepulauan Aru. Desakan ini disampaikan dalam audiensi yang digelar di Aula Kankemenag Aru, Jumat 21 Maret 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Bidang Moderasi Pemuda Katolik Aru, Maxi Batlyel, menegaskan bahwa sejak tahun 2007 hingga kini, Seksi Bimas Katolik belum diakomodasi dalam struktur Pemerintah Daerah Aru. Selama ini, berbagai upaya telah dilakukan berkali-kali.
“Kami sudah terlalu lama menunggu tanpa ada kejelasan. Jika dalam waktu dekat tidak ada perubahan, maka kami akan menghimpun umat Katolik untuk melakukan aksi blokade terhadap Kantor Kemenag Aru dan menerapkan sasi terhadap segala aktivitasnya hingga ada kepastian,” tegas Maxi.
Pertemuan juga membahas agenda penting umat Katolik di Kepulauan Aru: program Keuskupan Amboina yang mencakup Retret Imam Keuskupan, Pentahbisan Imam Baru, serta Dedikasi dua gereja di Dobo yang akan dilaksanakan pada Juli 2025. Gabungan Organisasi Katolik juga meminta dukungan agar acara tersebut berjalan lancar.
Kepala Kemenag Kepulauan Aru, M. Hanafi Rumatiga menyatakan bahwa pihaknya memahami aspirasi yang disampaikan. Ia akan meneruskan permasalahan ini ke tingkat yang lebih tinggi.
“Kami akan mengupayakan agar kebutuhan umat Katolik, termasuk pembentukan Seksi Bimas Katolik, segera mendapat perhatian serius,” ungkapnya.
Audiensi ini dihadiri oleh berbagai tokoh Katolik di Kepulauan Aru, termasuk Ketua PMKRI Cabang Aru, Jeremias Pardjala, Ketua Pemuda Katolik Cabang Aru, Lambertus Naraha, Ketua WKRI Cabang Santa Maria de Fatima Dobo, Jane Ngamel, Ketua Forum Alumni PMKRI, Antonius Rahanubun, serta Koordinator Pemuda Katolik Wilayah Maluku-Maluku Utara, Pa. Resi.
