Home BERITA TERKINI Keuskupan Timika: Gereja di Tengah Papua

Keuskupan Timika: Gereja di Tengah Papua

0

TIMIKA, Pena Katolik – Keuskupan Timika adalah keuskupan sufragan dari Provinsi Gerejawi Merauke. Selain Keuskupan Timika, provinsi gerejawi ini juga mencakup Keuskupan Agung Merauke, Keuskupan Agats, Keuskupan Jayapura, dan Keuskupan Manokwari–Sorong. Keuskupan ini mencakup seluruh wilayah Provinsi Papua Tengah serta sebagian wilayah Provinsi Papua, yaitu Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori, dan sebagian Kabupaten Mamberamo Raya (kecuali Distrik Mamberamo Hulu, Mamberamo Tengah, dan Mamberamo Hilir). Luas wilayah pastoral Keuskupan Timika sebesar 81,811 km².

Kekatolikan di wilayah ini pertama kali dimulai saat kontak pertama para imam dengan sejumlah warga di Keuskupan Timika pada Mei 1896. Mula-mula, Romo Cornelius Johannes Franciscus Le Cocq d’Armandville, SJ mendatangi wilayah ini bersama dengan dua siswa dari Daerah Kapaur, Fakfak. Ia berkunjung ke Kipia, Mimika, selama 10 hari dan kemudian berencana kembali ke Daerah Kapaur pada 27 Mei. Namun, kapal yang ditumpanginya menghadapi cuaca buruk dan tenggelam. Peristiwa ini merenggut Romo Le Cocq d’Armandville.

Peristiwa pembaptisan pertama dilakukan oleh Romo Kowatzky, MSC pada 11 Agustus 1928 di Paroki Kokonao. Selanjutnya, perluasan wilayah keuskupan dilakukan oleh Romo Herman Tillemans MSC pada 27 Desember 1929 manakala ia mengunjungi Kokonao sebagai persiapan dalam mengunjungi sejumlah daerah di Danau Wisselmeren, Paniai. Sesudah dari Paniai, misi Romo Tillemans kemudian berlanjut ke Kamu, Mapia, Moni, dan Dogiyai. Perjalanan Romo Tillemans ini dibantu oleh Auki Tekege. Melalui Auki, Romo Tillmans beserta pada imam Fransiskan bergaul akrab dengan tokoh-tokoh adat dari Kamu, Mapia, Moni/Migani, maupun Dogiyai. Pertemuan ini dimulai di Modio pada tanggal 26 Desember 1936.

Mgr. Tillemans kemudian diangkat menjadi Vikaris Apostolik Merauke 25 Juni 1950 yang juga menandai pemisahan wilayah gerejawi ini dengan Vikariat Apostolik Amboina.  

Hingga 1989, Keuskupan Timika merupakan bagian dari Keuskupan Jayapura. Setelah 1 Januari 1989, Mgr. Herman Ferdinandus Maria Münninghoff, O.F.M. membentuk suatu vikar episkopal baru di sebelah barat Keuskupan Jayapura.

Pada 15 Januari 2001, peserta sidang Konferensi Waligereja Indonesia mengusulkan satu kevikepan di sebelah barat dari Keuskupan Jayapura dipisah dari keuskupan. Pada 15 November 2003, Paus Yohanes Paulus II meresmikan pembentukan Keuskupan Timika dan menetapkan Katedral Tiga Raja sebagai pusat keuskupan. Pendirian Keuskupan Timika secara resmi terjadi pada tanggal 19 Desember 2003, sebagai pemekaran dari Keuskupan Jayapura.

Mgr. Philip Saklil ditahbiskan menjadi uskup pada 19 Desember 2003 dan menjadi uskup pertama di Keuskupan Timika.

Profil Keuskupan Timika

Waligereja

Uskup Timika

Mgr. John Philip Saklil (19 Desember 2003 s.d. 3 Agustus 2019, wafat)

Administrator Diosesan Keuskupan Timika

Romo Marthen Ekowaibi Kuayo (sejak 3 Agustus 2019)

Wilayah Pastoral: Provinsi Papua bagian barat, Papua Tengah,

Provinsi Gerejawi: Merauke

Luas Wilayah: 81.811 km2 (31.587 sq mi)[1]

Populasi: 119.215 (per 2020)

Paroki: 38

Dekanat:

Mimika–Agimuga

Moni–Puncak Jaya

Paniai

Kamu–Mapia

Teluk Cendrawasih

Tigi

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version