Landak, Pena Katolik | Belum lama ini persis pada Sabtu, 25 Januari 2025, mahasiswa pecinta alam dari Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo (MAPALA UDAS Borneo) turut ambil bagian sebagai relawan dalam penanganan bencana banjir yang melanda Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak.
Mereka berperan dalam evakuasi korban dan distribusi bantuan logistik untuk masyarakat yang terdampak. Dalam aksi ini, mereka bekerja bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Landak dan relawan lainnya.
Banjir yang terjadi di Ngabang kali ini merupakan yang terburuk dalam 20 tahun terakhir. Selama tiga hari, relawan MAPALA UDAS Borneo berusaha semaksimal mungkin mengevakuasi warga, termasuk menolong seorang nenek yang terjebak di plafon rumahnya yang hampir seluruhnya terendam air.
Fransiskus Hengki, Ketua MAPALA UDAS Borneo, menyatakan, “Begitu kami menerima informasi tentang status bencana, saya bersama pengurus segera mengkoordinasikan anggota untuk bergabung dengan tim BPBD dalam misi kemanusiaan ini.”
Per 25 Januari 2025, sekitar 36.030 orang terdampak banjir, dengan 8.606 kepala keluarga dan ribuan rumah yang terendam. Herman Masnur, Kepala BPBD Kabupaten Landak, menjelaskan bahwa bantuan dari BNPB tengah dalam perjalanan dan diperkirakan akan tiba pada 27 Januari 2025. Pemerintah Kabupaten dan Provinsi terus melakukan koordinasi untuk menangani bencana ini.
Hingga saat ini, debit air masih terus meningkat, sementara posko pengungsian di Kantor Camat Ngabang semakin dipenuhi oleh pengungsi dari berbagai desa di Kecamatan Ngabang. (Sam)