MADRID, Pena Katolik – Proses beatifikasi untuk Suster Clare Crockett dimulai di Katedral Alcalá de Henares, Madrid, Spanyol pada 12 Januari 2025. Suster Clare dikenang karena senyum lebar dan matanya yang berseri-seri, kegembiraan adalah ciri khasnya. Ia adalah seorang biarawati asal Irlandia Utara yang wafat pada berusia 33 tahun, secara tragis dalam gempa bumi di Ekuador tahun 2016.
Uskup Alcalá de Henares, Mgr. Antonio Prieto Lucena membuka Misa dimulainya proses beatifikasi Suster Clare. Peoses yang dimulai di tingka keuskupan ini akan menyelidiki kekudusan Suster Clare. Misa ini dihadiri keluarga, sahabat, dan umat beriman.
Membaca kisah hidup Suster Clare yang mengharukan, sang postulator mengatakan bahwa “cita-cita utamanya adalah menjadi seorang aktris terkenal. Tetapi Suster Clare mengesampingkan semua mimpinya pada suatu Jumat Agung setelah pertemuannya dengan Kristus yang disalibkan.
Panggilan Sr. Clare
Suster Clare mengikuti retret Pekan Suci di Spanyol pada tahun 2000. Retret ini mengubah hidupnya. Ia yang sebelumnya “anak liar” merasakan panggilan yang mendalam untuk kehidupan religius. Ia lalu masuk biara di Spanyol dan emnjadi anggota Kongregasi Suster Abdi Bunda Pengharapan.
Gempa bumi tahun 2016 yang meruntuhkan sekolah di Playa Prieta, Ekuador, tempat Suster Clare mengajar musik. Setelah kematiannya yang tiba-tiba, para suster ingin agar ia dimakamkan di Derry karena mereka percaya bahwa ia memiliki “misi khusus untuk menyebarkan Injil di negara asalnya.
Suster Clare dimakamkan di gereja parokinya pada tanggal 2 Mei 2016. Saat itu gereja dipenuhi dengan orang-orang yang terkesan oleh kesaksian hidupnya. Segera tersebar cerita tentang kekudusan hidupnya dan pengabdian pastoralnya. Makamnya menjadi tempat ziarah, dan pengabdian kepada perantaraannya telah tumbuh.
Shauna Gill, saudara perempuan Suster Clare, mengatakan kepada BBC bahwa saat perjuangannya dimulai, seluruh keluarga berseri-seri karena bangga.
“Tidak pernah dalam sejuta tahun kami berpikir dia akan menjadi biarawati, apalagi menjadi orang suci,” katanya kepada BBC News NI Irlandia Utara.
Proses Beatifikasi
Delapan tahun setelah kematiannya, komunitas Suster Clare menerima pesan dari lebih dari 50 negara, yang memberikan kesaksian tentang kehidupan yang sangat suci dan juga rahmat melalui perantaraannya.
Kesaksian tersebut, kata postulator, termasuk menyelamatkan orang muda dari bunuh diri, membantu siswa melawan kejahatan, umat Katolik yang setengah hati menerima keinginan untuk menjadi orang suci, tetapi juga membawa panggilan baik untuk imamat maupun kehidupan religius dan menyelamatkan imamat.
Banyak yang menyebut Suster Clare sebagai “sahabat mereka” dalam kesaksian mereka, postulator menggarisbawahi.
Tugas pertama Suster Clare adalah di komunitas Belmonte, di Cuenca, Spanyol, di sebuah tempat tinggal untuk anak-anak perempuan yang berasal dari keluarga yang sedang dalam kesulitan. Segera setelah itu, ia dikirim ke komunitas baru yang akan dibuka di Jacksonville, Florida, pada bulan Oktober 2006. Para suster memulai karya pastoral di Assumption Parish and School.
Servant Sisters of the Home of the Mother dalah sebuah kongregasi yang dimulai pada pertengahan 1980-an didirikan Pastor Rafael Alonso Reymundo asal Spanyol. Kongregasi ini secara resmi disetujui oleh Gereja pada tahun 1994. Kongregasi ini dimulai dengan komitmen tiga wanita muda. Sejak itu, kongregasi ini berkembang menjadi lebih dari 200 suster dari 11 negara yang berbeda, termasuk AS, Spanyol, Ekuador, Irlandia, dan Italia. Saat ini mereka melayani di 20 komunitas di seluruh Eropa, AS, dan Ekuador. (AES)