VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus menerima Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Vatikan pada hari Kamis, 12 Desember 2024. Kedianya berdiskusi tentang krisis kemanusiaan di Gaza dan prospek perdamaian di Tanah Suci. Abbas adalah salsh satu presiden yang paling sering bertemu Paus Fransiskus. Setidaknya keduanya pernah bertemu empat kali dalam 10 tahun kepausan Fransiskus.
Abbas bertemu Paus selama 30 menit. Pada kesempatan ini, Presiden Palestina juga berjumpa dengan Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin dan Sekretaris Hubungan International Vatikan, Mgr. Paul Richard Gallagher. Pertemuan ini menekankan pentingnya mencapai solusi bagi kedua negara, yang hanya dapat ditmpuh melalui dialog dan diplomasi.
Takhta Suci mengatakan pembicaraan itu juga menyoroti kontribusi penting Gereja Katolik bagi masyarakat Palestina. Gereja Katolik berperan dalam memberikan bantuan kemanusiaan di Gaza, sambil terus menyerukan gencatan senjata dan pembebasan semua sandera sesegera mungkin.
Terakhir, Abbas berjumpa Paus di Vatikan pada 2021. Menurut Vatikan, pemimpin Palestina berusia 89 tahun itu, telah berbicara dengan Paus Fransiskus beberapa kali melalui telepon sejak serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Selama pembicaraan yang ramah, kedua pihak menegaskan kembali kecaman terhadap semua bentuk terorisme. Keduanya menekankan pentingnya melindungi status khusus Yerusalem sebagai tempat pertemuan dan persahabatan antara tiga agama monoteistik besar.
Vatikan menyatakan harapan bahwa Tahun Yubelium 2025 mendatang akan menjadi saksi kembalinya para peziarah ke Tanah Suci.
Pertama kali Abbas berjumpa dengan Paus Fransiskus pada bulan Juni 2014 di mana ia berjumpa dengan Presiden Israel, Shimon Peres. Kedua pemimpin menanam pohon zaitun bersama dan berpelukan sebagai tanda perdamaian. Kunjungan presiden Palestina tersebut dilakukan satu hari sebelum Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati dijadwalkan bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan. (AES)
