Home BERITA TERKINI Anak Sembilan Tahun “Meniru” St. Carlos Acutis: Menganggapnya Sebagai Teman

Anak Sembilan Tahun “Meniru” St. Carlos Acutis: Menganggapnya Sebagai Teman

0

MEKSIKO, Pena Katlik – Alex Espinosa mulai memiliki ketertarikan pada hidup St. Carlo Acutis saat usianya baru empat tahun. Awalnya, Alex melihat ketertarikan kedua orangtuanya pada Carlo.

Alex adalah putra sulung María dan Alejandro Espinosa. Ibu Alex mengatakan, devosi keluarganya kepada Carlo Acutis dimulai pada tahun 2020. Saat itu, Carlo dinyatakan sebagai beato.

Meskipun saat itu ia baru berusia empat tahun, Alex, melihat minat yang ditunjukkan oleh orang tuanya, ingin tahu tentang kehidupan Carlos.

Setelah mengetahui kisah Acutis dan memahami bagaimana ia menjalani “kehidupan biasa, dengan cara yang luar biasa,” bocah lelaki itu sangat terpengaruh. Sore itu juga, ia mengambil beberapa koper dan berkata kepada ibunya:

“Kita harus bersiap ke Surga, Bu. Kita harus menyiapkan koper-koper kita,” kenang María menirukan kata-kata anaknya.

Kemudian pada Hari Raya Semua Orang Kudus, Alex berpakaian layaknya St. Carlo Acutis.Sementara ibunya mulai berbagi momen kehidupan keluarganya di Instagram, yang mengundang kekaguman dari umat Katolik di seluruh dunia, atas devosi yang ditunjukkan putranya.

Pada bulan Desember 2023, sang anak mengungkapkan keinginannya untuk menerima Komuni Pertama “seperti Carlo Acutis, pada usia tujuh tahun.”

Menurut Kitab Hukum Kanonik Gereja, penerimaan Ekaristi Mahakudus kepada anak-anak mengharuskan mereka memiliki pengetahuan yang cukup dan persiapan yang matang. Anak perlu memahami misteri Kristus sesuai dengan kapasitas mereka dan mampu menerima tubuh Kristus dengan iman.

Alex akhirnya menerima Komuni Pertama dua hari sebelum ulang tahunnya yang kedelapan. Ibunya mengenang momen itu merupakan sesuatu yang sangat istimewa baginya.

Pada bulan Maret 2024, ayah Alex, Alejandro, didiagnosis menderita tumor kanker di salah satu paru-parunya. Saat mereka menunggu perawatan, seorang teman dekat memberikan Alejandro relikui St. Carlo Acutis.

Suatu malam, Alex mengungkapkan kekhawatirannya akan situasi yang dialami ayahnya. Ia kemudian mengikuti nasihat ibunya, ALex lalu berdevosi kepada St. Carlo Acutis untuk kesehatan ayahnya.

“Saya khawatir dia kesakitan, saya tidak suka ayah saya kesakitan,” kata Alex.

Pada malam yang sama, María meletakkan relikui tersebut di dada suaminya sambil tetap berada di sampingnya di rumah sakit. Keesokan paginya, kesehatan suaminya membaik secara signifikan. Dokter memastikan bahwa pembengkakan telah berkurang drastis, sehingga operasi dapat dijadwalkan lebih awal dari yang direncanakan.

María berkata dengan yakin bahwa apa yang terjadi adalah keajaiban, sesuatu yang tidak dapat dijelaskan. Ia mengaitkan momen itu dengan perantaraan St. Carlo Acutis dan doa putranya.

“Devosi ini merupakan doa yang tulus dan murni, dari hati yang murni.”

Pada tanggal 20 November 2024 lalu, Paus Fransiskus mengumumkan bahwa St. Carlo Acutis akan dinyatakan sebagai orang suci selama Yubileum Remaja, yang akan berlangsung di Roma pada tanggal 25-27 April 2025. Uskup Agung Assisi, Mgr. Domenico Sorrentino mempertegas informasi itu yakni pada Minggu pagi, 27 April 2025, di Lapangan Santo Petrus Vatikan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version