Selasa, Desember 3, 2024
26.2 C
Jakarta

Kursi St. Petrus Dipamerkan di Vatikan, Pertama Kali dalam 150 Tahun

VATIKAN, Pena Katolik – Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu abad, Kursi bersejarah St. Petrus, sebuah takhta kayu yang melambangkan otoritas magisterial Paus, dipamerkan di Basilika St. Petrus. Kursi kayu itu diletakkan di dekat salah satu tiang perunggu yang dibuat Gian Lorenzo Bernini.

Selama ini, Kursi St. Petrus ini disimpan di dalam monumen St. Petrus yang dibuat dengan bahan perunggu berlapis emas di Basilika Santo Petrus. Kursi ini akan ditampilkan selama beberapa waktu untuk memberi kesempatan umat memberi penghormatan.

Relikui Kursi St. Petrus. CNA

Peziarah dan pengunjung kini dapat melihat relikui ini langsung di depan altar utama basilika, tepat di atas makam St. Petrus. Kursi itu akan tetap dipajang hingga 8 Desember 2024, pada Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda.

Kursi tersebut terakhir kali dilihat publik secara besar-besaran pada tahun 1867, ketika Paus Pius IX memamerkan Kursi St. Petrus untuk penghormatan umat beriman selama 12 hari pada peringatan 1.800 tahun kemartiran St. Petrus.

Secara resmi, kursi ini dikenal sebagai Cathedra Sancti Petri Apostoli, atau lebih sederhananya sebagai Cathedra Petri, kursi St. Petrus. Kursi ini dihormati dalam tradisi Katolik selama berabad-abad, sebagai simbol otoritas kepausan Santo Petrus sampai saat ini.

“Kursi ini melambangkan tugas Paus untuk mewariskan ajaran Kristus dari generasi ke generasi,” kata sejarawan seni, Elizabeth Lev kepada CNA.

Relikui Kursi St. Petrus dipajang di dekat tiang Bernini di Basilika St. Petrus. CNA

Sejarah Penuh Cerita

Kursi kayu itu sendiri kaya akan sejarah. Kursi kayu tersebut kemungkinan besar diberikan oleh Raja Romawi, Kaisar Charles kepada Paus Yohanes VIII pada tahun M. 875. Tanda informasi di dekat kursi di St. Basilika Petrus memberi tahu para pengunjung bahwa “tak lama setelah tahun 1000, Tahta Petrus mulai dihormati sebagai peninggalan dari Tahta yang digunakan oleh Rasul Petrus ketika ia memberitakan Injil pertama kali di Antiokhia dan kemudian di Roma.”

Sebelum mengembalikan kursi tersebut ke tempatnya di dalam monumen Bernini, para ahli Vatikan akan melakukan serangkaian tes diagnostik bersama Kabinet Penelitian Ilmiah Museum Vatikan. Kursi kuno tersebut terakhir kali dipindahkan dan dipelajari pada tahun 1969 hingga 1974 di bawah kepemimpinan Paus Paulus VI tetapi hasilnya tidak diperlihatkan kepada publik.

Pemugaran baldacchino atau tiang perunggu karya Bernini di basilika baru-baru ini, yang didanai oleh Ksatria Columbus, untuk persiapan Tahun Yubelium Gereja Katolik 2025, memungkinkan kursi tersebut dipindahkan dari patung perunggu pada bulan Agustus lalu.

Monumen perunggu tempat disimpan Relikui Kursi St. Petrus di Basilika St. Petrus. CNA

Paus Fransiskus melihat sekilas relikui tersebut pada awal Oktober dan sebuah foto saat itu – menunjukkan dia duduk di kursi roda di hadapan Tahta St. Petrus. Dengan cepat, foto menjadi viral. Setelah itu, Paus meminta agar relikui itu dipajang untuk penghormatan publik.

Paus Fransiskus akhirnya memutuskan Kursi St. Petrus, simbol kesatuan Gereja, diperkenalkan kepada publik pada Misa penutupan Sinode Sinodalitas.

Paus Fransiskus sangat bermurah hati kepada umat beriman dengan menunjukkan relikui itu. Ini bukan yang pertama, Paus juga memperlihatkan tulang-tulang St. Petrus, tak lama setelah terpilih. Ia juga datang untuk melihat Kain Kafan Turin pada tahun 2015. Sekarang, Paus membawa Tahta Petrus untuk dihormati di basilika.

Paus Fransiskus berhenti sejenak di depan relikui Kursi St. Petrus pada penutupan Sinode SInodalitas di Basilika St. Petrus. CNA

Pesta Pimpinan St. Petrus

Pesta St. Petrus, dirayakan setiap tahun pada 22 Februari. Peringatan ini berasal dari abad keempat. Benediktus XVI menggambarkan pelayanan Petrus sebagai perjalanan dari Yerusalem ke Antiokhia, tempat ia menjabat sebagai uskup, dan akhirnya ke Roma. Ia mencatat bahwa Takhta Roma, diakui sebagai takhta penerusnya. Kursi tersebut melambangkan misi yang dipercayakan Kristus kepada Petrus.

Relikwi monumental Bernini tempat menyimpan Kursi St. Petrus, yang ditugaskan oleh Paus Alexander VII dan selesai pada tahun 1666, adalah salah satu karya seni paling ikonik di Basilika St. Petrus. Bernini membungkus relikui kayu tersebut di dalam singgasana berlapis emas perunggu. Monumen itu dimahkotai dengan gambaran Roh Kudus dari kaca patri, yang dilambangkan sebagai seekor merpati, dikelilingi oleh pahatan malaikat.

Tahta perunggu itu ditopang oleh patung besar empat pujangga Gereja, dua dari Barat, St. Agustinus dan St. Ambrosius, dan dua dari Timur, St. Yohanes Krisostomus dan St. Athanasius. Hal ini melambangkan kesatuan Gereja selama berabad-abad, menyatukan ajaran para Bapa Gereja Latin dan Yunani. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini