Pena Katolik – Dilansir dari Catholic News Agency (CNA), 23 Oktober 2024 Keuskupan Fréjus-Toulon di selatan Prancis akan menahbiskan enam pria sebagai diakon transisi pada 1 Desember, mengakhiri penangguhan selama lebih dari dua tahun oleh Vatikan terkait penahbisan imam dan diakon.
Penangguhan ini diberlakukan pada Juni 2022 setelah kunjungan persaudaraan oleh Uskup Agung Jean-Marc Aveline dari Marseille.
Enam seminaris dari komunitas tradisionalis Misionaris Kerahiman Ilahi akan menerima penahbisan di Gereja Kolegiat Saint-Martin, Lorgues, menurut pengumuman Uskup François Touvet.
Paus Fransiskus telah menunjuk Touvet sebagai uskup pembantu pada November 2023 dengan tanggung jawab mengawasi komunitas religius serta pelatihan imam dan seminaris di keuskupan tersebut.
Touvet menyatakan bahwa penahbisan ini merupakan hasil dari dialog yang damai antara komunitas Misionaris Kerahiman Ilahi dan Departemen Ibadat Ilahi.
Meskipun komunitas ini mengakui liturgi pasca-Vatikan II, mereka juga mempertahankan tradisi Misa Latin Tradisional sebagai salah satu karisma utamanya.
Komunitas yang berdiri pada tahun 2005 ini juga aktif dalam misi belas kasih dan penginjilan, terutama di kalangan umat Islam.
Penahbisan yang akan berlangsung ini disebut sebagai hasil positif dari diskusi dengan Departemen Ibadat Ilahi, dengan izin dari Takhta Suci yang diperlukan untuk mempersembahkan Misa Latin Tradisional, sesuai dengan Traditiones Custodes tahun 2021.
Uskup Touvet mengajak umat untuk berdoa agar liturgi menjadi sarana persekutuan dalam Kristus, bukan perpecahan.
Penangguhan penahbisan di keuskupan ini terjadi akibat pertanyaan dari Roma mengenai restrukturisasi seminari dan kebijakan penerimaan calon imam, meskipun Keuskupan Fréjus-Toulon telah mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah penahbisan selama masa kepemimpinan Uskup Dominique Rey sejak tahun 2000. Rey sendiri dikenal sebagai pendukung kuat Misa Latin Tradisional. [S/Hannah]
