Home BERITA TERKINI 7 Pesan Bunda Maria dari Fatima

7 Pesan Bunda Maria dari Fatima

0

FATIMA, Pena Katolik – Bunda Maria dari Fatima menampakkan diri sebanyak enam kali kepada tiga pengembala, Lucia, Jacinta, dan Francisco. Penampakan itu terjadi antara 13 Mei 1917-13 Oktober 1917.

Ada tujuh pesan yang disampaikan Bunda Maria selama penampak itu. Bunda Maria menekankan pentingnya doa, puasa dan pengorbanan demi perdamaaian dunia dan pertobatan orang berdosa. Secara khusus, Ia mendorong kita untuk berdoa rosario.

Pesan pertama

Bunda Maria: “Apakah kamu ingin mempersembahkan dirimu kepada Allah untuk menanggung semua penderitaan Kristus, sebagai tindakan perbaikan untuk dosa-dosa yang dengannya Dia terluka dan tindakan permohonan untuk pertobatan orang berdosa?

Lucia: Ya, benar.

Bunda Maria: Kalau begitu, Engkau akan banyak menderita. Namun rahmat Tuhan akan menjadi penghiburan-Mu.

(Penampakan Pertama Bunda Maria dari Fatima – 13 Mei 1917)

Relevansi: Apa maknanya bagi kita saat ini? Maknanya adalah ketika kita mengalami penderitaan, mari kita tanggung itu bersama penderitaan Kristus karena Rahmat Allah menjadi penghiburan bagi kita.

Pesan Kedua

‘Berdoa rosario setiap hari untuk mendapatkan kedamaian bagi dunia dan akhir perang.’

(Penampakan Pertama Bunda Maria dari Fatima – 13 Mei 1917)

Relevansi: Perang kita saat ini adalah wabah global covid-19 yang telah menelan beribu-beribu umat manusia. Maka berdoalah Rosario untuk berakhirnya wabah (perang) ini.

Orang-orang berkumpul saat terjadi penampakan Bunda Maria di Fatima namun hanya ketiga gembala kecil Lucia Francisco dan Jacinta yang dapat melihat Bunda Maria. (Dok IST)

Pesan Ketiga

“[Yesus] ingin membangun pengabdian kepada Hati Ku yang Tak Bernoda di dunia. Aku menjanjikan keselamatan bagi mereka yang memeluknya; dan jiwa-jiwa ini akan dikasihi Allah seperti bunga yang diatur oleh saya untuk menghiasi takhta-Nya.”

(Penampakan Kedua Bunda Maria dari Fatima – 13 Juni 1917)

Relevansi: Ingatlah Bunda Maria selalu menyertai kita. Dialah ibu kita. Ketika Tuhan Yesus dipaku disalib, Ia berkata, “Inilah ibumu”.

Pesan Keempat

“… Berdoalah Rosario setiap hari untuk menghormati Bunda Rosario, untuk mendapatkan kedamaian bagi dunia dan akhir perang, karena dia sendiri dapat berguna.”

(Penampakan Ketiga Bunda Maria dari Fatima – 13 Juli 1917)

Relevansi: Lagi-lagi, tetap berdoa Rosario. Janganlah pernah berhenti berharap.

Pesan Kelima

“Korbankan dirimu untuk orang berdosa dan ucapkan berkali-kali, terutama ketika kamu berkorban, ‘Ya Yesus, ini untuk cinta-Mu, untuk pertobatan orang berdosa, dan sebagai ganti dosa yang dilakukan terhadap Hati Maria yang Tak Bernoda.”

(Penampakan Ketiga Bunda Maria dari Fatima – 13 Juli 1917)

Relevansi: Ingatlah bahwa banyak orang meninggal tanpa menerima sakramen, rekonsiliasi, Ekaristi dan Perminyakan Suci. Mereka mutlak membutuhkan doa kita.

Pesan Keenam

“Berdoalah, banyak berdoa, dan berkorban untuk orang berdosa, karena banyak jiwa masuk neraka karena tidak ada yang berkorban dan berdoa untuk mereka.”

(Penampakan Keempat Bunda Maria dari Fatima – 19 Agustus 1917)

Relevansinya: sama seperti pesan yang kelima banyak orang meninggal tanpa menerima sakramen, reonsiliasi, Ekaristi dan Perminyakan Suci. Mereka mutlak membutuhkan doa kita.

Pesan Ketujuh

“Aku ingin memberi tahu Engkau bahwa saya ingin sebuah kapel dibangun di sini untuk menghormati saya. Saya Bunda Rosario. Terus berdoa rosario setiap hari. Perang akan berakhir, dan para prajurit akan segera kembali ke rumah mereka.”

Lucia: Saya punya banyak hal untuk ditanyakan kepada Anda: apakah Anda akan menyembuhkan beberapa orang sakit, dan jika Anda akan mempertobatkan beberapa orang berdosa …

Bunda Maria: “Sebagian ya, yang lain tidak. Mereka harus mengubah hidup mereka dan meminta pengampunan atas dosa-dosa mereka.”

Bunda Maria Menjadi lebih sedih, dia menambahkan, “Biarkan mereka menyinggung Tuhan kita lagi karena Dia sudah banyak tersinggung.”

(Penampakan Keenam dan Terakhir Bunda Maria dari Fatima – 13 Oktober 1917)

Relevansi: Mungkin kita selama ini melakukan dan mengalaminya. Kini tibalah saatnya bertobat. (AES)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version