JAKARTA, Pena Katolik -Gereja Katolik Roma maupun banyak Gereja Katolik Timur memiliki hari khusus untuk memperingati Nabi Yunus.
Yunus adalah tokoh yang menarik dalam Perjanjian Lama. Ia adalah orang suci yang “enggan”. Awalnya ia tidak ingin mengikuti kehendak Tuhan, tetapi setelah menghabiskan tiga hari di perut ikan paus, ia mengubah jalan hidupnya dan menaati perintah Tuhan.
Ada banyak sekali simbolisme dalam kisahnya, dan bahkan Yesus Kristus menyebutkan kisah mistis tentang Yunus dalam Injil Matius: “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini mencari suatu tanda; tetapi kepadanya tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.” (Matius 12:39)
Kalender Timur dan Barat
Meskipun Yunus tidak termasuk dalam kalender universal Ritus Romawi, Nabi Yunus memiliki satu hari dalam Martirologi Romawi. Ia termasuk orang suci yang diakui Gereja Katolik Roma sepanjang tahun liturgi.
Edisi Martirologi Romawi tahun 2004 memberikan ringkasan berikut: Peringatan Santo Yunus, nabi, putra Amitai, yang namanya menjadi judul sebuah kitab Perjanjian Lama; keluarnya dia dari perut ikan besar yang terkenal ditafsirkan dalam Injil sebagai gambaran awal Kebangkitan Tuhan.
Banyak umat Katolik Timur (dan Ortodoks Timur) juga menghormati Yunus pada tanggal 21 September, meskipun beberapa merayakannya pada tanggal 22 September, tergantung pada kalender yang mereka gunakan untuk menghitung tanggal mereka.
Katekismus Gereja Katolik menegaskan tradisi penghormatan terhadap kehidupan orang-orang kudus Perjanjian Lama ini:
Para bapa bangsa, nabi, dan tokoh-tokoh Perjanjian Lama tertentu lainnya telah dan akan selalu dihormati sebagai orang kudus dalam semua tradisi liturgi Gereja. (KGK 61) Jika membaca kitab Yunus, tanggal 21 September atau 22 September akan menjadi hari yang tepat untuk mengenang orang kudus Perjanjian Lama yang menarik ini. (AES)
