Home BERITA TERKINI Ketua Umum LPAI, Kak Seto Kunjungi Uskup Agustinus di Pontianak

Ketua Umum LPAI, Kak Seto Kunjungi Uskup Agustinus di Pontianak

0

PONTIANAK, Pena Katolik | Keuskupan Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus menerima kunjungan dari Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Prof. Dr. Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto, di Pontianak pada Selasa 13 Agustus 2024, tepat pukul 14.11 WIB.

Kunjungan ini merupakan bagian dari perjalanannya saat sampainya di Pontianak sehari sebelum menghadiri undangan Seminar Paud Gembira Bergerak Interaktif Kabupaten Bengkayang, 14 Agustus 2024 hari ini.

Dalam seminar tersebut Kak Seto menjadi narasumber utama Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) dengan tema “Mendidik Dengan Cinta”.

Kenal beliau?

Prof. Dr. H. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si., Psikolog. atau yang akrab disapa Kak Seto merupakan psikolog anak dan menjabat sebagai ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, lembaga swadaya yang bergerak pada ranah perlindungan anak di Indonesia khususnya yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Seminar Paud Gembira Bergerak Interaktif Kabupaten Bengkayang dalam membangun Sumber Daya Manusia Menuju Generasi Emas Tahun 2045 kali ini mengundang Kak Seto menjadi pembicara utama yang dengan undangan langsung oleh Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis.

Sebagai Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Kak Seto bersama tim siang itu mendatangi kediaman Uskup Agustinus untuk ‘nyinggah’ ngopi sejenak.

Dalam wawancaranya dengan Komisi Komunikasi Keuskupan Agung Pontianak Kak Seto menjelaskan tentang zaman ini, mendidik anak tidak perlu menggunakan kekerasan.

Menurutnya ‘kekerasan’ bukanlah cara yang tepat untuk mendidik anak zaman ini. Justru menurutnya cara mendidik yang keras akan menimbulkan pertengkaran baru.

Kak Seto menghimbau para orang tua untuk bicara dan berkomunikasi dengan anak – anak terlebih dalam konteks dan situasi sekarang paling penting adalah pendekatan dengan cinta (dari hati).

Baginya itulah keutamaan dari pendekatan kemanusiaan yang lebih bermartabat.

“Kekerasan hanya akan memicu konflik baru. Pendekatan terbaik adalah berbicara dan berkomunikasi dengan anak-anak dengan penuh cinta, dari hati ke hati,” kata Kak Seto, (13/08).

Uskup Agustinus dan Kak Seto (2024)

Sapaan hangat Uskup Agustinus

Kak Seto juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas sambutan hangat dan suasana penuh kasih yang dirasakannya selama kunjungan tersebut.

Dia merasa sangat dihargai ketika Bapa Uskup Agustinus memperkenalkan berbagai fasilitas di keuskupan, termasuk museum dan kapel, serta menjamunya ‘ngopi’ kunjungannya siang itu.

“Saat pertama saat saya datang ke keuskupan ini, memori lama saya terpanggil kembali untuk mengingat sejuknya lingkungan Katolik,” ujarnya sambil mengingat sekolah dalam lingkungan katolik.

Kunjungannya di Keuskupan Agung Pontianak dan bertemu Uskup Agustinus, dengan jelas dikatakan bahwa Kak Seto mengaku turut merasakan adanya suasana katolik yang khas dengan ‘getaran’ kasih yang dia simpulkan dalam makna ‘suasana’ yang damai dan sejuk.

Dia mengatakan bahwa cara sederhana Bapa Uskup menyapa, menyambut dan memperkenalkan seisi keuskupan mulai dari museum keuskupan, kapel keuskupan, mengajak untuk melihat panorama kota Pontianak dari lantai lima dan menjamunya ‘ngopi’ siang merupakan bukti bahwa dirinya disambut hangat oleh Bapa Uskup.

Sejalan dengan kunjungan Kak Seto, sebagai Uskup Agung Pontianak, dia memberikan dukungan penuh terhadap misinya dalam memperjuangkan keadilan dan perlindungan anak.

Keuskupan Agung Pontianak dan Rombongan LPAI (2024).

Dalam komentarnya, Uskup Agustinus menggarisbawahi bahwa kehadiran dan perhatiannya untuk Kalimantan merupakan salah satu gerakan dan teladan yang patut untuk didukung.

“Saya mendukung gerakan Kak Seto dalam upayanya untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi muda untuk masa mendatang,” kata Uskup Agustinus (13/08).

Uskup Agustinus juga mendoakan langkah-langkah Kak Seto dan lembaganya untuk melindungi lebih banyak anak-anak yang diperlakukan secara tak adil dan ia berharap agar langkah dari mereka selalu diberkati oleh Tuhan. (Sam).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version