LANDAK, Pena Katolik | Selasa, 23 Juli 2024- Pijat menjadi pilihan yang wajib dilakukan, tidak semua mengerti manfaat tentang pijat sebenarnya.
Anda pernah merasakan pinggang anda tak nyaman? Maksudnya, merasakan ‘ngilu’ pada pagian pinggang.
Banyak anggapan pijat merupakan pilihan terakhir setelah menggunakan pengobatan lain, seperti obat-obatan atau cara medis, yang mungkin dianggap hanya memberikan sedikit efek.
Pijat sebenarnya merupakan pengobatan dalam mengatasi pencegahan, namun sebaliknya penggunaan pijat untuk mengatasi rasa nyeri dari efek yang sudah terjadi.
Hal ini justru menambah rasa nyeri yang berlebihan terhadap teknik dilakukan, karena sudah terbangunnya kekakuan yang kuat, hingga menyerang pada ganguan sarap, terbukti dari beberapa pengalaman sebelumnya.
Efek yang diberikan pijat dalam penanganan tidak mudah untuk dirasakan semua orang. Menyadari bahwa ketidak mampuan untuk penguraian pada pijat yang sangat kuat, tidak banyak untuk melaluinya. Bahkan membiarkan permasalahan ini terjadi sangat lama.
Kekakuan otot harus segera ditangani, agar terhindar dari masalah yang lebih banyak pada ganguan lainnya seperti peredaran darah dan sarap.
Pengalaman sebelumnya pada pasien pertama sempat dirawat oleh dokter ahli dengan peralatan elektronik lengkap, selama tujuh hari hanya sedikit ada perubahan. Menurut rekam medis, masalahnya adalah saraf terjepit di pinggang.
Alternative Pijat
Gangguan aktivitas terhadap sarap terjepit dapat terjadi, seperti terbatasnya gerakan membungkuk, berjalan tegak, dan duduk.
Rasa sakit yang kuat membuat pasien beralih dengan cara pengobatan alternative pijat.
Pencarian pengobatan secara tradisional pada pijat dilakukan untuk kesembuhan. Setelah menemukan pengobatan, pasien memberikan waktu selama empat hari, karena rasa sakit yang memuncak sulit untuk bertahan dalam waktu cukup lama.
Sebagai penjelasan dari pengetahuan bahwa pemberian pijat hanya menambah rasa rileks dengan meringankan kekakuan, tidak secara langsung pada tingkatan kesembuhan total, dengan terurainya ketegangan pada kekakuan dapat memberikan rasa ringan pada gerakan sebelumnya yang terasa sakit.
Permasalahan sarap terjepit pada pinggang mungkin sangat berpengaruh banyak terhadap keseimbangan berjalan.
Penanganan pemijatan
Seperti yang sudah ditangani pada pasien kedua sebelumnya.
Seorang pasien dengan usia kurang lebih enam puluhan tahun sudah lama menderita sarap terjepit pada pinggang sehingga mempengaruhi perubahan bentuk tulang kaki, dan pinggul.
Jalan seperti robot dengan penuh kekakuan hal ini timbul karena tidak menemukan seseorang yang ahli dalam penyembuhan terhadap diri sebelumnya.
Penanganan pemijatan seperti pasien tersebut sangat sulit dilakukan karena tinggkat keparahan yang luar biasa terhadap perubahan bentuk posisi dan tulang.
Pijat hanya mampu memberikan rasa rileks pada otot yang kaku bukan untuk penyembuhan secara total.
Bahkan diperlukan pengulangan pemijatan bukan hanya satu kali, harus berkali-kali dilakukan untuk memastikan ketegangan otot yang kaku menjadi rileks.
Sangat memerlukan biaya yang banyak, walaupun dengan bayaran tidak mempunyai patokan khusus bagi sang pemijat. (Sam) Sumber: Jayadi – Dosen PJKR San Agustin.