GAZA, Pena Katolik – Sekolah Katolik Keluarga Kudus (Sacred Family School) di Gaza, Pelstina dilaporkan menjadi salah satu sasaran serangan militer Israel, 7 Juli 2024. Sekolah ini terletak di sebelah paroki Katolik Keluarga Kudus di Gaza utara.
Patriark Latin Yerusalem, Kardinal Pierbattista Pizzaballa OFM telah mengeluarkan pernyataan menyusul serangan itu. Menurut laporan, serangan itu merusak dua ruang kelas di lantai dasar.
“Patriarkat Latin Yerusalem memantau, dengan sangat prihatin, berita tentang penggerebekan yang tampaknya dilakukan oleh tentara Israel terhadap Sekolah Keluarga Kudus di Gaza pagi ini,” kata pernyataan yang disampaikan Patriarkat Latin Yerusalem. Selain laporan serangan itu ada juga rekaman dari tempat kejadian yang beredar.
Meskipun merupakan milik Patriarkat Latin Yerusalem, Sekolah Keluarga Kudus, sejak awal perang, telah menjadi tempat perlindungan bagi ratusan warga sipil. Selama perang, tidak ada petugas keagamaan yang tinggal di sekolah.
Patriarkat Latin mengecam keras tindakan penargetan warga sipil atau tindakan permusuhan apa pun yang tidak menjamin warga sipil tetap berada di luar lokasi pertempuran.
“Kami terus berdoa memohon belas kasihan Tuhan dan berharap para pihak akan mencapai kesepakatan yang akan segera mengakhiri pertumpahan darah dan bencana kemanusiaan yang mengerikan di wilayah tersebut.”
Pada bulan Desember 2023, ketika serangan Israel di Gaza meningkat, Paroki Katolik Keluarga Kudus Gaza dirusak oleh pecahan peluru.
Tak lama setelah itu, dua orang wanita beragama Kristiani, seorang ibu, dan anak perempuannya, ditembak mati di dalam kompleks gereja.
Baru-baru ini, para pemimpin Israel dan Gereja Katolik berselih paham mengenai Gaza. Kedutaan Besar Israel untuk Takhta Suci mengkritik pernyataan komisi yang mewakili para pemimpin Gereja di Tanah Suci, yang menyangkal bahwa serangan Israel dapat digambarkan sebagai “perang yang adil”.
Sebelumnya, Komisi Keadilan dan Perdamaian Tanah Suci yang didukung oleh Majelis Ordinaris Katolik Tanah Suci menyampaikan kritik pedas terhadap operasi militer Israel di Jalur Gaza dalam sebuah pernyataan yang mempertanyakan motif serangan Israel.
“Kami marah karena aktor politik di Israel dan di luar negeri memobilisasi teori ‘perang yang adil’ untuk melanggengkan dan melegitimasi perang yang sedang berlangsung di Gaza,” bunyi pernyataan tersebut seperti diberitakan Catholic Herald. (AES)