Home BERITA TERKINI Relikui Carlo Acutis di Unika Atma Jaya Jakarta

Relikui Carlo Acutis di Unika Atma Jaya Jakarta

0

JAKARTA – Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma Jaya) dengan suka cita menyambut anggota tubuh orang suci atau biasa disebut sebagai relikui di kampus Semanggi, Unika Atma Jaya. Relikui tersebut berupa rambut dari St. Carlo Acutis, yang akan dikanonisasi sebagai orang kudus dari generasi milenial pertama.

Relikui Carlo di Unika Atma Jaya merupakan yang pertama dan sejauh ini merupakan satu-satunya relikui kelas 1 Carlo di Indonesia. Seremoni relikui ini dilaksanakan melalui penghormatan publik dalam Misa Votif Carlo Acutis pada Jumat (05/07/2024) di Kapel Santo Albertus Magnus Gedung Karol Wojtyla Lt. 13, Kampus Semanggi Unika Atma Jaya.

Misa ini dipimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo dan dilakukan bersamaan dengan perayaan Ekaristi Jumat Pertama serta dihadiri lebih dari 500 orang.

Sebagai informasi, Carlo Acutis adalah anak muda yang lahir di London, 3 Mei 1991. Sejak kecil, Carlo setiap hari secara rutin datang ke gereja dan mengajak orang tuanya untuk melakukan perjumpaan dengan Tuhan dalam Ekaristi dan di dalam doa-doa sederhana. Selain itu, Carlo juga senang menggunakan internet untuk membuat konten tentang cerita berbagai mukjizat Ekaristi agar banyak orang dapat mengenal Yesus.

Carlo wafat pada 12 Oktober 2006 karena Leukimia dan pada Beatifikasi tahun 2020 jenazahnya ditemukan cukup utuh (intact). Pada Mei 2024 lalu, Paus Fransiskus mengakui mukjizat kedua melalui perantaraan doa Carlo dan dalam waktu dekat, Carlo akan dikanonisasi sebagai pertama generasi millenial.

Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi inspiratif bertajuk “New Way of Sainthood: Menjadi Kreatif dalam Kekudusan” yang dilaksanakan pada hari yang sama di Ballroom Yustinus lt. 15, Kampus Semanggi Unika Atma Jaya.

Diskusi berkonsep talkshow ini menghadirkan beberapa narasumber ternama seperti Cliff Ariesta Tedyanto, Ancilla Betaria, Romo Andreas Subekti, Pr., dan Romo Frans Kristi A. P., Pr., yang merupakan pegiat sosial media serta tokoh-tokoh agama Katolik di Indonesia.

Acara dibuka dengan sambutan dari Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K)., yang menyoroti kesan dan makna yang didapat secara pribadi melalui kisah Carlo Acutis.

“Di tengah kenyamanan era digital dan permainan-permainan yang bisa ia lakukan, ada suatu panggilan melalui bidang yang ia kuasai dengan menggunakan alat-alat digital justru untuk memberikan suatu hal positif kepada komunitas di jamannya. Dan inilah mungkin (kisah) inspiratif yang mengumpulkan kita semua disini untuk berdiskusi tentang siapa itu Carlo Acutis.,” ucap Prof. Yuda.

Ketua Yayasan Atma Jaya, Linus M. Setiadi juga turut memberikan komentar tentang sosok St. Carlo Acutis dan kontribusinya terhadap dunia.

“Proses ke-Santoannya tidak terjadi dalam semalam. Kebijaksanaannya mengendalikan diri dalam menggunakan perangkat teknologi dan menggunakannya untuk memuliakan Tuhan patut ditiru oleh kita semua. Carlo Acutis memberi inspirasi bahwa kekudusan dapat terjadi di masa sekarang ini,” tutur Bapak Linus.

Unika Atma Jaya berharap bahwa peringatan terhadap Carlo Acutis ini dapat menginspirasi generasi muda, khususnya milenial, untuk mendalami keimanan mereka. Selain itu, Unika juga berharap agar generasi muda dapat mengenang dan menghormati kehidupan serta devosi Carlo Acutis kepada Ekaristi, sembari mendorong mereka untuk memanfaatkan teknologi secara positif dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Secara keseluruhan, acara ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat spiritual dan mengajak umat mengikuti jejak kebaikan Carlo dalam kehidupan sehari-hari.

“Kepercayaan kepada Atma Jaya untuk menjadi tempat bagi relikui Carlo Acutis membuktikan bahwa Atma Jaya sebagai institusi pendidikan dianggap layak untuk merawat dan menjaga relikui yang sangat berharga bagi gereja dan umat Katolik tidak hanya di gereja  melainkan di seluruh dunia,” tambah Linus dalam sambutannya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version