PENAKATOLIK.COM- Sambas, 04 Mei 2024 – Dalam rangka menyambut Pesta 100 tahun KFS, JPIC KFS Indonesia menggelar Seminar yang melibatkan kaum muda dengan tema “100 Tahun KFS Siap Berjalan Bersama Wadah JPIC dalam Memerangi Pernikahan Dini Di Era Milenial.” Acara ini berlangsung di aula SMA Bonaventura Sambas.
Seminar dihadiri oleh para suster muda KFS, postulan KFS, anak-anak asrama putra/i, dan Orang Muda Katolik Paroki Kristus Raja Sambas. Tujuan utamanya adalah memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada kaum muda agar lebih berhati-hati dalam bergaul, terutama di era digitalisasi ini. Dalam menyambut Perayaan Akbar 100 Tahun KFS, dijadwalkan pada tanggal 10 dan 11 Juni 2024 di Sambas, mari bersama-sama kita rayakan dengan penuh sukacita dan kegembiraan.
Pembukaan seminar dilakukan oleh Ketua JPIC KFS, Sr. M. Eufrasia, KFS, yang menekankan pentingnya memberikan pemahaman dan kesadaran yang lebih mendalam kepada kaum muda mengenai masalah sosial seperti pernikahan dini, human trafficking, dan kurangnya kesadaran terhadap lingkungan hidup. Dalam acara tersebut, tiga narasumber menghadirkan pemahaman yang komprehensif terkait isu-isu tersebut.
Pastor Pionius Hendi OFMCap: Mengungkap Ancaman Human Trafficking di Lingkungan Pelajar
Pastor Pionius menyajikan bahaya kejahatan human trafficking dalam lingkungan pelajar, menyoroti rentannya kaum muda menjadi korban.
Dalam pertemuan itu, dia menegaskan pentingnya pemahaman mendalam untuk melindungi generasi muda dan mengajak untuk menjadi agen pembela kemanusiaan dalam memerangi human trafficking.
“Kita dipanggil bukan hanya untuk untuk megetahui tentang Human Trafficking, tetapi kita dipanggil untuk menjadi agen-agen pembela kemanusiaan dalam memerangi Human Trafficking untuk baik gereja, masyarakat dan lingkungan sekitar,” kata Pastor Pionius Hendi OFMCap.
Suster Maria Donata KFS: Dampak dan Bahaya Pernikahan Dini terhadap Kaum Muda
Sejalan dengan itu Sr. Donata KFS juga membahas dampak sosial, psikologis, dan ekonomis dari pernikahan dini terhadap kaum muda.
Dia menggarisbawahi pentingnya pemahaman tentang bahaya ini dalam menghambat perkembangan pribadi, pendidikan, dan karier para pemuda dan pemudi.
“Pernikahan dini dapat menghambat perkembangan pribadi, pendidikan, dan karier para pemuda dan pemudi,” tambas Suster Donata.
Bruder Gerardus MTB: Memahami Pentingnya Ekologi bagi Kehidupan Manusia
Di sisi lain pula, Bruder Gerardus MTB juga menyoroti keterkaitan ekologi dengan perjuangan memerangi pernikahan dini.
Dia menekankan bahwa pemeliharaan lingkungan adalah tanggung jawab bersama demi masa depan yang cerah dan kehidupan yang damai sejahtera.
“Selain pribadi manusia yang perlu dipelihara, bumi juga perlu karena bumi merupakan tempat kita berdiam dan hidup bumi dan segala isinya tidak terlepas dengan hidup manusia,” tegas Bruder Gerardus MTB.
Sebelum menutup sesinya Bruder Gerardus mengajak semua peserta untuk menjaga keutuhan bumi dan martabat hidup demi masa depan yang cerah dan kehidupan yang damai Sejahtera. Seminar hari itu paling tidak memberikan pemahaman yang komprehensif tentang tantangan pernikahan dini di era milenial, serta upaya yang dapat dilakukan melalui pendekatan yang holistik dan berbasis nilai-nilai keagamaan.
By. Samuel- Pena Katolik
Sumber: Suster Maria Eufrasia KFS Sebagai Ketua JPIC KFS.