Home BERITA TERKINI St. Yosef, Pelindung Kematian yang Bahagia

St. Yosef, Pelindung Kematian yang Bahagia

0
190324 – Lukisan yang menggambarkan saat-saat terakhir St. Yosef didampingi Maria dan Yesus. Lluís Ribes Mateu 

JAKARTA, Pena Kaotolik – St Yosef secara luas dikenal sebagai santo pelindung “kematian yang bahagia”. Alkitab tidak memberi kita banyak informasi tentang St. Yosef, selain beberapa ayat yang menjelaskan apa yang dia lakukan pada masa kanak-kanak Yesus. Setelah masa kanak-kanak Yesus, tidak diketahui secara pasti apa yang terjadi pada St Yosef, atau tanggal pasti kematiannya.

Kebanyakan ahli percaya, bahwa St Yosef meninggal sebelum Yesus melakukan pelayanan publik, karena ia tidak hadir dalam semua peristiwa yang terjadi selama tiga tahun terakhir kehidupan Yesus di bumi. Sebagian besar ahli menunjuk Nazareth sebagai lokasi kematian St. Yosef, meskipun lokasi tepatnya tidak diketahui.

Saat ini, terdapat sebuah gereja di Nazareth yang didedikasikan untuk St. Yosef. Mengapa gereja ini didedikasikan untuk St. Yosef. Ceritanyaa dimulai pada abad ke-17. Lokasi gereja ini berawal dari sebuah tempat “yang oleh penduduk setempat disebut rumah dan bengkel Yosef, di mana, pada suatu waktu, terdapat sebuah gereja indah yang didedikasikan untuk Santo Yosef.

Dari beberapa sumber apokrif, St. Yosef diceritakan meninggal di rumah keluarganya di Nazareth, dan mungkin di pelukan Perawan Maria yang Terberkati dan putra mereka, Yesus. Jenazahnya tidak terletak di makam tertentu, meski ada beberapa tradisi yang mengatakan ia “diangkat” ke Surga, mirip dengan Perawan Maria yang Terberkati. Sulit untuk menentukan apakah hal itu benar-benar terjadi atau tidak, tetapi banyak orang suci yang menyatakan hal itu benar.

Sebagian besar pakar Alkitab percaya bahwa Yusuf meninggal sebelum penyaliban Yesus. Hal ini terutama disebabkan oleh fakta bahwa Yusuf tidak hadir pada saat penyaliban dan dalam Injil Yohanes, Yesus mempercayakan ibu-Nya kepada seseorang di luar keluarga (lih. Yoh 19:27).

Mengingat skenario sejarah ini, banyak tradisi berpendapat bahwa Yusuf meninggal dalam pelukan atau di hadapan Yesus dan Maria. Ini adalah gambaran yang indah, yang telah membuat Gereja menyatakan Yusuf sebagai santo pelindung “kematian yang bahagia.” (AES)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version