26.1 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Program Beasiswa Keluarga Dominikan Indonesia, Membangun Peradaban dari Pinggiran

BERITA LAIN

More
    Apresiasi dari para penerima Beasiswa Keluarga Dominikan Indonesia yang diadakan di Universitas St. Agustinus Hippo, Ngabang, Kalimantan Barat, 11 Maret 2024. YMDP

    PONTIANAK, Pena Katolik – Saat ini, Beasiswa Keluarga Dominikan Indonesia membantu dan mendampingi hampir 100 mahasiswa di berbagai kota di Indonesia untuk mewujudkan cita-cita mereka. Di balik capaian ini ada ratusan donatur dan relawan yang membantu dengan caranya masing-masing untuk mewujudkan mimpi anak-anak dalam meraih cita-cita mereka.

    Kisah mengenai perkembangan Beasiswa Keluarga Dominikan Indonesia ini disampaikan Romo Andreas Kurniawan OP dalam acara apresiasi dari para penerima Beasiswa Dominikan Indonesia yang diadakan di Universitas St. Agustinus Hippo, Ngabang, Kalimantan Barat, 11 Maret 2024. Acara bertema “Preparing BDI Students to Become Torches Through Servant Leadership” ini dihadiri para suster, imam, donatur, relawan, dan para penerima beasiswa baik secara offline maupun online melalui Zoom dan Youtube.

    Yayasan Martin de Porres didirikan tahun 2006 bertepatan saat para imam Ordo Dominikan datang di Indonesia. Selanjutnya tahun 2012 dimulai program Beasiswa Keluarga Dominikan Indonesia dengan satu universitas di Surabaya. Pemberian beasiswa di kota lain dimulai pada tahun 2017 di Pontianak, Kalimantan Barat setahun setelah Romo Andre yang sebelumnya bertugas di Surabaya dipindahkan ke Pontianak.

    “Saya mulai pindah ke sini (Pontianak-red) pada tahun 2016 dan menemukan teman-teman yang mau belajar, yang mau meraih cita-citanya, maka tahun 2017 beasiswa mulai di sini,” ujar Romo Andre yang juga Ketua Yayasan Martin de Porres.

    Sebagai salah satu bidang karya dalam Yayasan Martin de Porres, program Beasiswa Keluarga Dominikan Indonesia tidak saja memberikan bantuan berupa dana pendidikan, namun juga pendidikan menyeluruh bagi siswa-siswa yang didampingi. Romo Andreas Kurniawan menjelaskan, ada empat pilar yang ingin dikembangkan dalam diri siswa-siswa yang dibantu melalui program beasiswa ini yakni: Doa, Komunitas, Studi, dan Apostolik/Karya.

    Romo Andreas Kurniawan OP dan beberapa penerima beasiswa dari Beasiswa Keluarga Dominikan Indonesia. YMDP

    Empat pilar ini sama dengan Empat Pilar Ordo Dominikan, yang mana dengan empat pilar ini, setiap siswa dilatih tidak saja pandai dari sisi akademis namun juga unggul dalam hidup rohani, memiliki jiwa kepemimpinan, dan melayani.

    Untuk itu, siswa yang dibantu dilatih juga dalam aspek spiritual dan kemanusiaan. Dalam program beasiswa ini ada juga program untuk melatih jiwa kepemimpinan, etika, dan beragam kemampuan soft skills (jurnalistik, fotografi dll).

    Romo Andre mengatakan, tujuan dari Beasiswa Keluarga Dominikan Indonesia adalah “To build civilization from the frontier”, ‘membangun peradaban dari pinggiran’. Tujuan ini dilandasi kesadaran bahwa ada banyak anak-anak yang memiliki cita-cita luhur namun tidak memiliki sumber daya untuk mewujudkannya. Di sinilah, Beasiswa Keluarga Dominikan Indonesia membantu mewujudkannya.

    Sekarang ada banyak universitas yang bekerja sama. Romo Andre mengatakan, ke depan beasiswa akan akan lebih fokus bekerja sama dengan Universitas Katolik St. Agustinus Hippo. Namun, ia mengatakan masih aka nada beasiswa untuk siswa lain yang berasal dari kampus atau kota lain.

    Beasiswa Keluarga Dominikan Indonesia ingin mendidik siswa dengan jiwa kepemimpinan. Romo Andre menyampaikan, siswa yang dibantu diharapkan menjadi pemimpin yang mampu mengatasi tantangan-tantangan zaman.

    “Supaya bisa menghasilkan alumni yang bisa menghadapi tantangan-tantangan yang sulit,” tegasnya.

    Penampilan tari kolosal dari para penerima Beasiswa Keluarga Dominikan Indonesia di Universitas St. Agustinus Hippo, Ngabang, Kalimantan Barat, 11 Maret 2024. YMDP

    Romo Andre mengatakan, beasiswa dikatakan membangun peradaban dari pinggiran karena berusaha menemukan dan membantu siswa yang memiliki cita-cita namun tidak memiliki akses atau saluran untuk meraihnya.

    Romo Andre menyampaikan, dari tahun ke tahun ada perkembangan jumlah siswa yang dibantu. Untuk tahun 2024, ia mengatakan ada peningkatan dari jumlah penyumbang dan juga siswa yang dibantu. Ia berterima kasih dan mengundang lebih banyak donatur dan relawan untuk mendukung Beasiswa Keluarga Dominikan Indonesia ini.

    “Saya harap teman-teman yang hadir dalam acara ini baik secara online maupun offline untuk membantu dan mendukung program kami,” ajak Romo Andre.

    Terkait dengan acara pagi itu, Romo Andre berterima kasih untuk semua pihak yang mendukung. Kegiatan ini pertama kali diadakan secara offline dan online setelah tahun sebelumnya masih diselenggarakan hanya secara offline karena alasan pandemi. Ada kesulitan dan tantangan, namun ia mensyukuri semua rangkaian kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar. (AES)

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI