Home RENUNGAN Bacaan dan Renungan Rabu, 13 Maret 2024, Hari Biasa Pekan Prapaskah IV...

Bacaan dan Renungan Rabu, 13 Maret 2024, Hari Biasa Pekan Prapaskah IV (ungu)

0

Bacaan I – Yes. 49:8-15

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya. Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.”

Lagi firman TUHAN kepada Musa: “Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk. Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.”

Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: “Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?

Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu.

Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.

Demikianlah Sabda Tuhan

Syukur Kepada Allah

Mzm. 145:8-9,13cd-14,17-18

  • Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Kemuliaan mereka dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput.
  • Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di Mesir: perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.
  • Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.

Bacaan Injil – Yoh. 5:17-30.

Beginilah firman TUHAN: “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,

untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundulpun tersedia rumput bagi mereka.

Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air. Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan. Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada dari utara dan dari barat, dan ada dari tanah Sinim.”

Bersorak-sorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab TUHAN menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas. Sion berkata: “TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku.”

Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

Demikianlah Injil Tuhan

Terpujilah Kristus

WAJAH BARU ALLAH

Kisah Injil hari ini merupakan kelanjutan dari Bacaan Injil kemarin. Sebelum ini, dikisahkan TUHAN YESUS menyembuhkan seorang penderita lumpuh yang sudah 38 tahun sakit. Penyembuhan itu dilakukan di dekat kolam Bethesda pada hari Sabat. Hal ini yang membuat orang-orang Yahudi marah bercampur heran, mengapa YESUS sampai berani melanggar hukum Sabat dari Musa? Ini sebetulnya hanya merupakan “intervensi” pertama dari YESUS. DIA bermaksud melakukan sesuatu yang lebih daripada hanya memperbaharui “agama”:  DIA datang untuk memperbaharui seluruh ciptaan ALLAH.

Tentang bekerja pada hari Sabat yang dilarang oleh hukum Musa itu, YESUS berani berkata: “BAPA-KU bekerja sampai sekarang, maka AKU pun bekerja juga” (Yoh.5: 17). Ini berarti bahwa sampai hari ini, detik ini, ALLAH dalam PUTERA-NYA, YESUS KRISTUS, masih bekerja terus. ALLAH tetap bekerja memperjuangkan keselamatan manusia yang telah diciptakan-NYA dan tetap dikasihi, sekali pun manusia sering berpaling dari pada-NYA.

Kata-kata YESUS itu makin membangkitkan kemarahan orang-orang Yahudi, bukan hanya karena DIA telah dituduh melanggar hukum Sabat, tetapi terutama DIA berani menyamakan Diri-NYA dengan ALLAH. Bahkan berani-beraninya YESUS menyebut ALLAH itu BAPA-KU! Berarti YESUS memang telah “menghujat ALLAH”, begitu anggapan para pemuka agama dan para tua-tua Yahudi.

YESUS memang telah menunjukkan “Wajah baru ALLAH” yang nampaknya dianggap bertentangan dengan kitab-kitab Perjanjian Lama. YESUS dengan jelas dan transparan menyebut ALLAH adalah Seorang BAPA yang mengutus PUTERA-NYA untuk menyelesaikan Karya Penyelamatan di dunia ini. “BAPA tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada ANAK supaya semua orang menghormati ANAK, sama seperti mereka menghormati BAPA. Barangsiapa tidak menghormati ANAK, ia juga tidak menghormati BAPA yang mengutus DIA” (ayat 22,23).  Sama seperti BAPA-NYA, YESUS pun dapat membangkitkan orang mati dan menghidupkannya. Demikian juga ditegaskan oleh YESUS: “Barangsiapa mendengar perkataan-KU dan percaya kepada DIA yang mengutus AKU, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (ayat 24).

Meskipun kekuasaan ANAK MANUSIA itu besar sekali, tetapi DIA tidak berbuat “ngawur,” sekehendak Hati-NYA. Semua yang dijalankan oleh YESUS selama hidup di dunia ini, menurut Kehendak BAPA. “AKU tidak dapat berbuat apa-apa dari Diri-KU Sendiri” (ayat 30a), demikian penegasan TUHAN YESUS. Percayakah kita akan hal itu semua?

Iman berarti respon aktif kita terhadap Kehendak, Rencana dan Karya ALLAH. Oleh karena ALLAH berkehendak, berencana dan bekerja sampai zaman now, itu berarti sampai sekarang pun kita dipanggil untuk merespon ALLAH melalui sikap dan penghayatan iman kita. Apakah kita telah hidup bagi ALLAH? Apakah kita telah melaksanakan atau sebaliknya, mengingkari Kehendak ALLAH terhadap kita?

Tampaknya, “pekerjaan ALLAH” dianggap menakutkan bagi mereka yang dihinggapi rasa iri hati, cemburu dan berpikir sempit. Hal itu yang terjadi di masyarakat dan juga menimpa TUHAN YESUS. DIA akan ditangkap, diadili dan dibunuh oleh para pemuka agama Yahudi karena DIA melakukan “pekerjaan ALLAH” itu. Mereka melemparkan tuduhan yang memfitnah seperti  “YESUS hendak merombak Hukum Taurat, menghancurkan Bait ALLAH dan menghujat ALLAH.”

Di sisi lain, bagi orang beriman, “pekerjaan ALLAH” itu membuat tenang, aman dan damai. Sebab, bagi orang beriman ALLAH itu Maha Pengasih dan Maharahim. DIA tetap mencintai dan mengasihi umat manusia, meskipun manusia sering berulah dan meninggalkan DIA. Namun, ALLAH itu tetap setia dalam memperhatikan dan mengasihi manusia. Nabi Yesaya meneguhkan kita: “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, AKU tidak akan melupakan engkau” (Yes.49: 15). Jadi, cinta kasih ALLAH kepada manusia amat sangat jauh daripada cinta kasih seorang ibu kepada anak kandungnya sendiri!

Maka rasa curiga, iri, cemburu, dendam dan segala perasaan negatif yang masih bercokol dalam hati kita akan menghalangi karya ALLAH dan hal ini sangat menyiksa batin semua orang. Sebaliknya, sikap terbuka, percaya dan pasrah kepada TUHAN, mendamaikan dan menenteramkan hidup kita. Bagaimana sikap kita?

Doa Penutup

Ya Tuhan, puji syukur karena Engkau senantiasa menyertai dan mengasihi aku. Utuslah Roh-Mu untuk membebaskan aku dari kedegilan hati dan berilah aku semangat untuk selalu setia kepada-Mu. Pakailah aku sebagai alat-Mu. Amin.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version