Sabtu, November 2, 2024
25.2 C
Jakarta

Pengukuhan Ketua Yayasan Rumah Sakit Charitas Palembang yang Baru, Sr. M. Henrika FCh

Pengukuhan pengurus Yayasan Rumah Sakit Charitas dan Yayasan Abdi Karya Charitas masa bakti 2024-2029. Andreas Daris

PALEMBANG, Pena Katolik – Pengukuhan pengurus Yayasan Rumah Sakit Charitas dan Yayasan Abdi Karya Charitas masa bakti 2024-2029 dilangsungkan dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Palembang, Romo Yohanes Kristianto di Ballroom Asisi Charitas Hospital Jalan Jendral Sudirman Palembang, Rabu, 6 Maret 2024. Pada kesempatan ini, dilakukan juga penandatanganan kerjasama (MOU) dengan Yayasan Santo Lukas Ambon Maluku yang membawahi tiga Rumah Sakit.

Uskup Agung Emiritus Palembang, Mgr Aloysius Sudarso,SCJ juga hadir dalam Misa ini bersama Romo Kusmaryanto SCJ, Romo Suwanto SCJ, dan Romo Jemmy Balubun, MSC (Ketua Yayasan Santo Lukas Ambon Maluku). Acara ini dihadiri sekitar lebih dari seratus orang jajaran direksi, pengurus, dan karyawan, Yayasan Abdi Karya Charitas serta Yayasan Rumah Sakit Charitas, serta tamu undangan lainnya.

Mgr. Sudarso dalam homilinya berharap agar para pengurus Yayasan yang baru dilantik dapat melayani dengan pribadi yang beriman secara komunikatif, andal, sinergis, inovatif dan hangat, menjadi pelayan  mengabdi dengan setia, bertanggung jawab, dan rendah hati. Para pengurus agar dapat berkontribusi professional, rajin, stabil, setia, berorientasi yang detil, fokus dan konsisten melayani dengan semangat hati.

 “Gereja harus hadir dalam masalah-masalah kemanusiaan, maka Rumah Sakit Charitas ini sebagai ungkapan gereja menanggapi mereka terutama yang sakit menderita dan mengeluh datang kepada kita. Sebagai pemimpin pada zaman ini harus mampu melayani menghadapi generasi-generasi yang berbeda dalam pelayanan, yang penting kita bisa menjadi jembatan dan menyelami setiap generasi dapat melayani kesehatan di rumah sakit ini,” ungkap Mgr. Sudarso. 

Sr. Henrika berharap bahwa karya pelayanan dibawah Yayasan Rumah Sakit Charitas agar dimampukan oleh Allah dalam pesona kasih dilakukan dengan penuh keramah-tamahan, kasih sayang, tidak merasa tinggi dari siapapun dan menyeluruh. Kehadiran Rumah Sakit Charitas di tengah masyarakat hendaknya membuat kelegaan, suka cita dan kesembuhan serta melayani sepenuh kasih.

“Melayani dengan semangat rendah hati, sehingga yang datang tidak takut, tapi mempercayakan diri ke pelayanan kita. Sebagai abdi, jangan merasa diri tinggi dari siapapun yang kita layani. Kita adalah pelayan yang harkat dan martabatnya sama dengan yang kita layani,” pesannya.

Pada kesempatan ini, Romo Jemmy mewakili Yayasan Santo Lukas Ambon menandatangani kerja sama dengan Rumah Sakit Charitas Palembang. ayasan Santo Lukas Ambon Maluku yang membawahi tiga Rumah Sakit. Nantinya kerja sama ini akan menjadi awal di mana kedua lembaga kesehatan ini akan saling mendukung dan memperkuat dalam memberikan pelayanan kesehatan yang semakin baik kepada masyarakat.

Suster Fransiskus Charitas

Tepat 9 Juli 1926, lima suster dari Kongregasi Suster Santo Fransiskus Charitas Roosendaal berlabuh di Pelabuhan Boom Baru, Palembang. Mereka adalah Sr. M Raymunda Hermans, Sr. M Willhelmina Blesgraaf, Sr. M Caecilia Luyten, Sr. M Alacoque van der Linden, Sr. M Chatarina Koning. Kelima suster ini menjadi pioneer karya rumah sakit Charitas di Palembang dan seiring waktu berkembang, sekarang memiliki Sembilan cabang rumah sakit dan tiga klinik.

Saat ini fasilitas kesehatan ini dikelola oleh Yayasan Rumah Sakit Charitas dan Yayasan Abdi Karya Charitas. Yayasan ini merupakan badan hukum yang mengelola karya kesehatan milik Keuskupan Agung Palembang dan milik Kongregasi Suster-suster Santo Fransiskus Charitas (FCh).

Yayasan ini lahir, karena tuntutan regulasi dunia kesehatan. Yayasan Abdi Karya Charitas didirikan karena adanya regulasi perundang-undangan nomer 44 tahun 2009 bahwa sebuah Rumah Sakit Swasta hanya menangani perumahsakitan saja.

Dengan aturan ini, maka klinik-klinik yang di bawah naungan Charitas Hospital selanjutnya membentuk yayasan sendiri. Unit kesehatan itu adalah Klinik Charitas Pasang Surut, Klinik Charitas Lidwina Palembang, Klink Charitas Fransiskus Palembang, Klinik Charitas Kartini Banyuasin, Klinik Charitas St. Maria Tugumulyo, Klinik Charitas Prima Medika Palembang, Praktik Perawat Charitas Tanjung Sakti, dan Praktik Dokter Charitas Abdi Waluyo Belitang. Keseluruhan unit kesehatan ini tergabung dalam manajemen Charitas Group.

“Bermula adanya beberapa regulasi yang mengharuskan didirikannya yayasan baru ini, undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit. Dikatakan bahwa rumah sakit yang didirikan oleh swasta harus berbentuk badan hukum, yang kegiatannya hanya bergerak di bidang perumahsakitan. Sedangkan klinik-klink di bawah Yayasan (Rumah Sakit) Charitas yang mengurus kegiatan operasional, dituntut mempunyai badan hukum sendiri,” jelas Sr. M. Patricia, FCh selaku ketua pembina Yayasan.

Yayasan Rumah Sakit Charitas ini merupakan badan hukum yang mengelola karya kesehatan sesuai dengan SK: 04/Pembina yayasan/ RS Charitas/III/2024 dengan Ketua Pengurus Sr. M. Henrika,F.Ch; Sekretaris Sr.M. Isodora,F.Ch; Bendahara Sr.M.Albertin,F.Ch dan anggota Sr.M.Anselina,F,Ch. Sedangkan Pengurus Yayasan Abdi Charitas adalah ketua Sr. M.Ancelina,F.Ch, sekretaris Sr M Isodora F.Ch, Bendahara Sr. M Albertin, F.Ch anggota Sr M Henrika, F,Ch. (Andreas Daris/Palembang)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini