DORDOGNE, Pena Katolik – Suster Irène OC, 3 Februari 2024 lalu merayakan ulang tahunnya yang ke-100 di tengah komunitas Biarawati Cistercian di Biara Bunda Pengharapan di Echourgnac, Dordogne, Perancis. Ketika ditanya apa harapannya di hari ulang tahun ini, Sr. Irène mengatakan, “Kehidupan abadi,” katanya.
Dengan 100 tahun hidup di Bumi, Sr. Irène menghabiskan 60 tahun mengabdi kepada Kristus, sebagai biarawati Benediktin Ordo Cistercian. Di usia ini, ia bertekad untuk memecahkan semua rekor.
Sr. Irène mengucapkan kaul pertamanya pada tahun 1964, ketika dia berusia 40 tahun. Kemudian, ia mengikrarkan profesi kekal empat tahun kemudian, pada tahun 1969.
Di acara ultah seabad Sr. Irène, saudara sekomunitasnya menyiapkan asinan kubis, hidangan favoritnya. Sr. Irène mengatakan, hidangan ini mengingatkan pada kampung halamannya, Alsace, Perancis.
Selama beberapa bulan ini, Sr. Irene tinggal di panti jompo yang dikelola oleh para Suster Putri Salib. Namun, hal ini tidak menghalangi para suster Ordo Cistercian untuk mengunjunginya sesering mungkin. Ketika dia berada di biara, dia merawat ayam-ayam yang sangat dia sukai.
“Saya menyukai burung kecil saya. Mereka berada di tangan yang tepat,” katanya seperti dikisahkan dalam www.fromageriedelatrappe.com.
Yesus menyusup ke dalam hidupnya
Di usianya ke-100 ini, Sr. Irène tidak melupakan lahirnya panggilan hidup membiara. Ketika dia membicarakannya, Sr. Irène tampak sangat yakin akan panggilannya.
“Saya selalu tahu inilah saatnya. Sedikit demi sedikit, Dia menyusup ke dalam hidupku. Tidak ada penjelasan. Dia adalah Anak Allah, dia adalah Yesus. Dia akan memberiku penjelasan saat aku sampai di sana,” ujar Sr. Irène.
“Seperti yang dikatakan Paus Fransiskus pada tahun 2014, hidup bakti adalah “perjumpaan dengan Kristus. Dialah (Yesus) yang datang kepada kita, dipimpin oleh Maria dan Yusuf, dan kita menuju kepada-Nya dengan dibimbing oleh Roh Kudus. Dia berada di tengah. Dia menggerakkan segalanya, Dia menarik kita ke Bait Suci, ke Gereja, di mana kita bisa bertemu dengan Dia, mengenali Dia, menyambut Dia, memeluk Dia,” ujar Sr. Irène.
Sebelum menetap di biara, Sr. Irène pernah berjalan melintasi Prancis dengan sepeda motornya.
“Liburan saya dihabiskan dengan mengendarai moped, berkeliling Prancis untuk melihat semua pemandangan,” kenangnya.
Itu adalah saat yang masih dikenangnya dengan penuh kasih sayang, meskipun dia tidak lagi bisa menikmati kesenangan kecil ini. Sekali lagi ketika ditanya apa harapan di hari istimewa ini, ia menjawab, “Hidup abadi! Kapanpun Yesus mau!” ujar Sr. Irène. (AES)