26.1 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Studi Pew Research Center Menunjukkan Gambaran para Ateis di Amerika Serikat

BERITA LAIN

More
    Ilustrasi

    NEW YORK, Pena Katolik – Pew Research Center melakukan survey terhadap para ateis di Amerika Serikat (AS) pada musim panas tahun 2023. Survey ini memberikan gambaran tentang orang dewasa AS, yang menganggap diri mereka “ateis.”

    Menurut Pew, hanya 4% orang dewasa AS yang menyebut diri mereka ateis. Angka ini lebih tinggi dari yang dilaporkan dalam penelitian Pew tahun 2007. Dari survie ini, laki-laki lebih cenderung menyebut dirinya ateis dibandingkan perempuan, dengan 6 dari 10 orang yang mengaku ateis adalah laki-laki. Selain itu, 7 dari 10 responden yang mengaku ateis berusia 49 tahun atau lebih muda.

    Sekitar 77% atau tiga perempat dari mereka yang mengaku ateis mengaku tidak percaya pada Tuhan atau kekuatan yang lebih tinggi. Kelompok ini sesuai dengan definisi tradisional tentang ateis: sebagai seseorang yang tidak percaya akan keberadaan Tuhan atau dewa. Selebihnya, terdapat sebagian orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai ateis (23%) yang mengatakan bahwa mereka percaya pada suatu bentuk kekuatan yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa ada beberapa perbedaan di antara para ateis, mengenai apa yang dimaksud dengan ateisme.

    Terlepas ada atau tidak kepercayaan mereka terhadap “kekuasaan yang lebih tinggi” (yang transenden), sebagian besar ateis di AS (98%) menjawab bahwa agama tidak terlalu atau sama sekali tidak penting bagi hidup mereka. Selain itu, 79% ateis di AS melaporkan rasa ingin tahu yang mendalam tentang alam semesta.

    Penganut ateis di AS melaporkan adanya kekhawatiran yang tinggi terhadap peran agama dalam masyarakat. Kelompok ini (94%) mengatakan, bahwa agama menyebabkan perpecahan dan intoleransi dan 91% percaya bahwa agama mendorong takhayul dan pemikiran yan tidak logis. Sebanyak 73% mengatakan bahwa mereka merasa agama lebih banyak membawa dampak buruk dibandingkan kebaikan bagi masyarakat. Namun, 2 dari 5 (41%) mengatakan bahwa agama membantu masyarakat dengan memberi makna pada kehidupan. Sebanyak 33% lainnya mengakui bahwa agama cenderung mendorong orang untuk memperlakukan orang lain dengan baik.

    Kekhawatiran mengenai agama menyebabkan banyak ateis tetap berusaha mengetahui informasi tentang agama. Dalam survei tahun 2019, ateis cenderung menjadi kelompok dengan rata-rata jawaban terbaik ketika ditanya tentang agama. Mereka menjawab sekitar 18 benar dari 32 pertanyaan. Misalnya, 8 dari 10 ateis mengetahui bahwa Paskah adalah peringatan Kebangkitan Kristus. (AES)

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI