SINTANG, Pena Katolik – Umat Keuskupan Sintang merasa kehilangan pasca berpulangnya Pastor Jacques Chapuis, OMI pada Hari Minggu, tanggal 4 Februari 2024 lalu pada pukul 23.45 WIB di Sintang Kalimantan Barat. Kabar duka ini membuat seluruh umat, Uskup Sintang, Mgr. Samuel Oton SIdin OFMCap, Para Imam, Biarawan, Biarawati dan seluruh keluarga besar mengalami duka mendalam. Sungguh menyanyat hati seluruh umat di Keuskupan Sintang.
Pastor Jacques Chapuis, OMI atau yang biasa disapa Pastor Yak lahir di Correnze Perancis pada tanggal 12 Agustus 1940. Ia megikrarkan diri dalam Kaul Pertamanya pada Kongregasi Misionaris Oblat Maria Imakulata (OMI) pada tanggal 8 September 1961 di Brasse Montecaux, kemudian menerima Kaul Kekalnya pada tanggal 17 Februari 1967 di Solignae.
Selama menjalankan tugas panggilan dan pelayanannya, Pastor Yak dikenal sebagai pribadi yang sederhana, jujur, disiplin dalam administratif paroki dan keuangan. Ia juga sangat senang dengan umat hingga kepedalaman dan stasi stasi terpencil. Pastor Yak dikenal sebagai pastor yang memiliki semangat berkobar-kobar dalam pelayanan, pantang menyerah, ulet serta juga gigih dalam setiap pelayanannya. Disisi lain Pastor Yak sangat mencintai umatnya terutama yang berkesusahan dan orang kecil. Salah satu semangat yang selalu diingat oleh kita semua yaitu Pastor Yak selalu memiliki cinta yang besar akan tugas pelayanan dan perutusannya.
Hingga akhir hidupnya, Pastor Yak masih aktif dan setia melayani sebagai pastor rekan yang bertugas di Paroki Santo Petrus dan Andreas Sepauk Keuskupan Sintang bersama Pastor Robertus Heru, OMI dan Pastor Carolus Adi Nugroho, OMI. Dalam pelayanannya Pastor Yak juga sangat dekat dengan Orang Muda Katolik, khususnya OMK Paroki Santo Petrus dan Andreas Sepauk dan hingga ke stasi stasi yang ada. Dalam setiap kegiatan OMK Pastor Yak juga selalu mensuport kegiatan dan sebisanya hadir memberikan semangat langsung kepada OMK. Tercatat Ia kurang lebih bertugas Paroki Sepauk semenjak Desember 2001.
Pada hari Jumat Tanggal 9 Februari 2024 Pukul 10.00 WIB, Mgr. Samuel bersama para imam Keuskupan Sintang, Biarawan Biarawati, Umat Katolik Keukuspan Sintang dan keluarga besar Pastor Yak melaksanakan Misa Requem Pastor Jacques Chapuis, OMI di Katedral Kristus Raja Sintang. Misa ini menjadi tanda bersama doa seluruh umat akan kepergian Pastor Yak kepada Bapa di Surga.
Dalam Kotbahnya, Mgr. Samuel mengatakan bahwa berpulangnya Pastor Yak menjadi tanda perjuangan yang utuh sampai mati, marilah kita juga menjadi umat Allah yang berjuang bagi kemuliaan Tuhan dengan sepenuh hati dan sampai mati. Tidak setengah mati setianya dalam perjuangan dan militansinya. Ini pesan untuk para imam, biarawan, biarawati dan kita semua umat Allah.
Turut hadir dalam Misa, yaitu Provinsial Kongregasi Misi Oblat Maria Imakulata (OMI) yaitu Pator Tarsisius Eko Saktio, OMI beserta beberapa imam kongregasi OMI lainnya. Dalam Sambutannya Pastor Tarsisius Eko Saktio, OMI menyampaikan bahwa Pastor Yak merupakan pastor yang disiplin selama menjalani tugas pastoralnya, salah satunya yaitu pada saat menyusun jadwal Tourney yang telah dipersiapkan sebulan sebelumnya dan selanjutnya akan dikoordinasikan dengan baik dengan umat sembari mengirim undangan sehingga persiapan menjadi matang. Dari Ia kita belajar banyak soal kedislipinan. Pastor Yak juga merupakan sosok Imam yang tegas Ia akan mengatakan ya jika memang ya, tidak jika tidak. Jika A tetap lah A jika B tetap B. tidak A dan B dalam setiap hal dan keputusannya.
Kepedulian Pastor Yak juga sangat nyata, Jika ada umat yang sakit Ia selalu berupaya membantu dan apabila ada yang meninggal Ia akan sangat merasa kehilangan, kelembutan hatinya selalu diupayakan untuk menguatkan dan mendorong umat untuk bisa mengalami sukacita hidup.
Catatan keuangan Ia juga sangat tersusun dengan baik dan tertata dengan baik serta tercatat semuanya dengan baik. Kemarin saya sempat membuka kamarnya, Ia masih menyusun keuangan dengan rapi data keuangan yang ditinggalkannya pergi kepada Bapa. Ia mengajarkan kita untuk lebih bertanggungjawab atas semua kepentingan bersama dengan baik. Hidup kita suatu ketika akan berakhir, benih gandum mau menghasilkan buah berlimpah harus mati, walau Ia sudah wafat, namun semangatnya selalu hidup dan bersemayam dalam hati kita semua, tambah Pastor Eko.
Dalam sambutan penutupnya, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM.Cap menyampaikan selamat jalan kepada Pastor Yak, terima kasih atas semua hal baik dan dedikasi Pastor Yak untuk umat dan gereja Keuskupan Sintang. Secara jasmani kita memang berpisah, namun kita yakin dan percaya bahwa kita akan selalu berjumpa secara rohani dan melalui doa doa kita. Pastor Yak juga akan selalu mendoakan kita dari surga yang indah.
Selanjutnya, Pastor Yak akan disemayamkan di Pemakaman Yayasan Tiang Sandung Jerora Satu Sintang. Kita semua berdoa untuk kepergian Pastor Yak agar Ia senantiasa berbahagia bersama Bapa di Surga. Semoga kita juga mampu meneladani semangat baik yang telah ditunjukan Pastor Yak selama hidupnya. Doa Kami untukmu Pastor kami tercinta. (Penulis Vincessius/Komkep Keuskupan Sintang)