30 C
Jakarta
Wednesday, May 1, 2024

Setelah Desakan dari Paus Fransiskus, Pemerintah Nikaragua Membebaskan Imam dan Uskup yang Dipenjara, Termasuk Mgr. Álvarez

BERITA LAIN

More
    Uskup Matagalpa, Rolando Álvarez, salah satu uskup yang dibebaskan Pemerintah Nikaragua, ia ditangkat setahun lalu karena kritikan tajamnya atas kekerasan yang dilakukan militer Nikaragua. Vatican Media

    NIKARAGUA, Pena Katolik – Pemerintah Diktator Nikaragua membebaskan dua uskup dan 17 imam lainnya yang ditangkap selama dua tahun terakhir setelah desakan dari Paus Fransiskus. Tidak hanya sekali, Paus Fransiskus memberi perhatian terhadap penganiayaan Gereja Katolik di Nikaragua. Hal ini misalnya dalam komentar Paus soal penganiayaan yang dilakukan Pemerintah Nikaragua dalam pidatonya pada Hari Tahun Baru 2024.

    Pihak berwenang Nikaragua mengatakan pada hari Minggu, 14 Januari 2024, mereka telah membebaskan 19 imam yang telah dipenjara dan menyerahkan mereka ke Vatikan. Langkah ini dinilai sebagai perkembangan dalam rangkaian penganiayaan lama pemerintah otokratis Nikaragua terhadap Gereja Katolik Roma.

    Di antara mereka yang dibebaskan adalah Uskup Matagalpa, Rolando Álvarez. Prelatus ini dikenal sebagai salah satu pengkritik paling menonjol terhadap pemerintah sayap kiri di Nikaragua. Sebelumnya, ia divonis dengan tuduhan pengkhianatan dan dijatuhi hukuman 26 tahun penjara pada bulan Februari tahun lalu. Uskup lainnya, Mgr. Isidoro Mora, 15 imam dan dua seminaris juga dibebaskan.

    Mgr. Silvio Báez, seorang uskup Nikaragua yang berada di pengasingan di Amerika Serikat, merayakan berita tersebut dalam Misa Minggu di Miami. Ia mengatakan bahwa kediktatoran kriminal Sandinista dari Presiden Daniel Ortega belum mampu mengatasi “kuasa Tuhan”.

    Desakan Paus Fransiskus

    Pembebasan ini terjadi setelah Paus Fransiskus menarik perhatian terhadap serangan terhadap Gereja dalam pidatonya pada Hari Tahun Baru lalu. Ia mengatakan kepada umat beriman yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, bahwa ia prihatin atas situasi yang terjadi di Nikaragua, di mana para uskup dan imam telah dirampas haknya, kebebasan mereka.

    Pemerintah Nikaragua menyatakan terima kasih kepada Paus Fransiskus atas koordinasi yang sangat hormat dan bijaksana. Selanjutnya, 19 uskup, imam, dan seminaris itu akan dikirim ke Vatikan.

    Krisis Nikaragua

    Selama beberapa tahun terakhir, Ortega telah memenjarakan atau mengasingkan hampir semua pemimpin oposisi dan pembangkang yang memberikan tantangan nyata terhadap pemerintahannya. Kampanye ini akhirnya menyerang Gereja Katolik Roma, yang para pemimpinnya terus bersuara menentang pelanggaran yang dilakukan pemerintah.

    Martha Patricia Molina telah mendokumentasikan setidaknya 782 tindakan agresi terhadap Gereja Katolik sejak tahun 2018. Peneliti ini melacak serangan terhadap imam di Nikaragua, termasuk para imam yang diikat dan diserang secara fisik oleh paramiliter.

    Vatican News melaporkan pada tanggal 1 Januari 2024 bahwa setidaknya 14 imam, dua seminaris dan seorang uskup baru-baru ini ditangkap di Nikaragua. Peristiwa ini setelah para imam berdoa di depan umum untuk Uskup Álvarez, seperti diberitakan dalam CNA.

    Pada bulan Oktober, pemerintah Nikaragua mengirim 12 imam yang baru saja dibebaskan dari penjara ke Vatikan. Molina mengatakan merupakan kabar baik bahwa para imam telah dibebaskan, dan mencatat bahwa penyiksaan telah didokumentasikan di penjara-penjara Nikaragua. Namun dia mengecam pemerintah yang memaksa para pemimpin agama meninggalkan negaranya.

    “Dalam kelompok ini, banyak imam yang berusia lanjut, dan pengasingan adalah hal yang sangat menyakitkan yang harus mereka hadapi,” kata Molina.

    Uskup Álvarez, yang ditangkap pada Agustus 2022. Ia terkenal sebagai pengkritik keras Ortega sejak tahun 2018, ketika tindakan keras pemerintah terhadap demonstrasi berskala nasional menyebabkan kematian lebih dari 300 orang. Ia menggunakan mimbar katedral Matagalpa untuk menuntut pembebasan tahanan politik dan keadilan bagi keluarga pengunjuk rasa yang tewas di tangan polisi.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI