PONTIANAK, Pena Katolik – Desa Senakin, Riam Jejak Buru, menjadi saksi kehangatan dan kebersamaan keluarga Dominikan Indonesia Chapter St. Dominikus Pontianak, Kalimantan Barat. Di desa ini diadakan gathering bersama keluarga Dominikan yang berlangsung pada tanggal 17 Desember 2023. Acara ini melibatkan berbagai elemen keluarga Dominikan, termasuk Imam, Suster, Awam, Dominikan Youth, dan penghuni Asrama Beata Imelda serta Asrama St. Rosa de Lima.
Dengan latar alam terbuka yang dikelilingi oleh pepohonan kelapa sawit, para peserta berkumpul di lokasi yang dekat dengan riam (air deras) sebagai tempat rekreasi. Acara tahunan ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan juga perpaduan antara kegiatan rohani dan kebersamaan di alam terbuka. Rangkaian acara dimulai pukul 09.30 pagi hingga pukul 15.00, mencakup Misa, sesi sharing, santap bersama, games, dan rekreasi.
Misa, yang dipimpin oleh Romo Andreas Kurniawan, OP, bersama dengan Romo Mingdry Hanafi Tjipto, OP, tidak hanya dihadiri oleh peserta gathering, tetapi juga warga sekitar. Misa tersebut merupakan misa minggu ke tiga Adven, dikenal juga sebagai minggu gaudete atau minggu sukacita. Kesukacitaan dan kebahagiaan terpancar dalam setiap momen ibadah sesuai dengan tema minggu tersebut.
Dalam khotbahnya, Romo Andre memberikan kesempatan kepada elemen keluarga Dominikan untuk bercerita dan berbagi kisah. Mereka berbagi kisah panggilan mereka, bagaimana melihat terang dalam pengalaman iman, dan bagaimana akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang Dominikan. Cerita-cerita inspiratif ini memberikan hikmah kepada semua peserta dan memberikan semangat dalam perjalanan iman masing-masing.
Ibu Gwenny Riawati, OP, Presiden Persaudaraan Dominikan Awam Indonesia (PDAI), turut hadir dalam acara tersebut. Dia datang dalam rangka safari ‘Perayaan 15 Tahun Berdirinya PDAI’ bersama keluarga Dominikan Pontianak. Sebagai bentuk apresiasi dan semangat, Ibu Gwenny memberikan bingkisan berupa buku kenangan 15 tahun PDAI dan cenderamata lainnya khusus untuk keluarga Dominikan di Pontianak. Kunjungan ini memberikan semangat sukacita kepada para peserta.
Antusiasme peserta semakin terasa karena setiap orang diminta membawa makanan dari rumah. Beragam jenis olahan masakan tradisional Dayak menjadi keunikan tersendiri, menciptakan suasana kekeluargaan melalui berbagi makanan dan momen santap siang bersama menjadi istimewa.
Setelah selesai dengan santap siang, peserta diajak untuk bermain games ‘Kotak Kebersamaan,’ yang dipimpin oleh Sr. Charito. Permainan ini melibatkan pembentukan kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari dua orang anak asrama dan satu orang Dominikan Awam. Lagu dangdut mengiringi peserta saat berjoged. Ketika musik berhenti, setiap anggota kelompok harus masuk ke dalam kotak yang telah dilukis di tanah. Ritme permainan tersebut terus diulang dengan kotak yang semakin mengecil, memaksa para peserta untuk menemukan cara agar tetap berada di dalam kotak. Permainan ini diselimuti oleh sukacita dan tawa dari setiap peserta dan umat yang hadir.
Gathering Keluarga Dominikan St. Dominikus Pontianak bukan hanya sebuah acara, tetapi juga momen berharga yang mempererat tali persaudaraan, membangun kenangan indah, dan menguatkan semangat dalam perjalanan rohani keluarga Dominikan. (Romanus/Pena Katolik)