Home BERITA TERKINI Pesan Guadalupe Didasarkan pada Kesederhanaan, bukan Ideologi

Pesan Guadalupe Didasarkan pada Kesederhanaan, bukan Ideologi

0
Paus Fransiskus menyapa seorang anak saat ia menerima hadiah persembahan selama Misa pada pesta Bunda Maria dari Guadalupe di Basilika Santo Petrus di Vatikan

VATIKAN, Pena Katolik – Gambar ikonik Bunda Maria dari Guadalupe, yang telah menjadi simbol budaya dan spiritual bagi Amerika Latin, tidak dapat digunakan untuk mempromosikan ideologi apa pun. Simbol ini harus mempertahankan pesan cinta sederhana.

Paus Fransiskus menjelaskan makna gambaran Maria yang muncul di jubah St. Juan Diego sebagai sesuatu yang “membebaskan kita dari begitu banyak ideologi sosial dan politik yang sering menggunakan realitas ‘Guadalupan’ untuk mendasarkan diri mereka.” Paus Fransiskus menyampaikan ini pada Misa Pesta Bunda Maria dari Guadalupe di Basilika St Petrus 12 Desember 2023.

“Pesan Guadalupe tidak menoleransi ideologi apa pun, tetapi harus mempertahankan pesan cinta yang sederhana,” kata Paus Fransiskus.

Gambaran Maria yang muncul di jubah St. Juan Diego membebaskan begitu banyak ideologi sosial dan politik yang sering menggunakan realitas ‘Guadalupan’ ini untuk mendasarkan diri mereka. Umat dengan latar belakang bahasa Spanyol memenuhi Basilika Santo Petrus untuk menghadiri Misa kepausan itu. Banyak yang mengenakan selendang atau selendang bergambar Bunda Maria dari Guadalupe.

Pada Misa ini, Kardinal Robert Prevost, Prefek Dikasteri Uskup dan presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, menjadi selebran utama. Dalam homilinya, Paus menyoroti bagian dari kisah St. Juan Diego, yang meminta Maria memetik bunga mawar selama musim dingin untuk ditunjukkan kepada uskup setempat sebagai tanda kemunculannya.

“Bunga ‘artinya keutamaan yang Tuhan tanamkan dalam hati bukanlah hasil karya kita sendiri’. Tindakan mengumpulkannya mengungkapkan kepada kita bahwa Tuhan ingin kita menerima anugerah itu, bahwa kita ‘mengharumkan’ realitas lemah kita dengan perbuatan baik, mengusir kebencian dan ketakutan,” ujar Paus.

Paus mengingat kata-kata yang diucapkan Maria kepada St. Juan Diego dalam salah satu penampakannya kepadanya: “Bukankah aku di sini?” Paus mengatakan bahwa kehadiran Bunda Maria terjadi selamanya dalam kehidupan umat Kristiani, seperti pada jubah St. Juan Diego.

Di akhir Misa, paduan suara dari Perguruan Tinggi Kepausan Meksiko dan Perguruan Tinggi Kepausan Amerika Latin, menyanyikan “La Guadalupe”. Lagu ini menceritakan tentang ikatan istimewa antara Bunda Maria dari Guadalupe dan umat Meksiko.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version