YOGYAKARTA, Pena Katolik – Pada tanggal 9 September 2023, dalam rangka 15 tahun Persaudaraan Dominikan awam Indonesia, acara yang ditunggu-tunggu oleh anggota Dominikan Awam Chapter St. Martin de Porres Yogyakarta telah berhasil dilaksanakan. Safari profes dan doa arwah yang dipimpin oleh Romo Andreas Kurniawan, OP, yang akrab disapa Romo Andre, menghadirkan momen penting bagi para anggota dalam mempererat ikatan kekeluargaan dan mendukung keselamatan jiwa.
Acara dimulai pada pukul 17.00 WIB di Rumah Doa Santo Dominikus (Biara Susteran OP). Romo Andre memberikan pembukaan berupa bincang-bincang santai mengenai chapter St. Martin de Porres Yogyakarta. Pertemuan ini merupakan kesempatan bagi para anggota untuk berbagi pengalaman dan memahami lebih dalam tentang kegiatan chapter. Dalam bincang tersebut, presiden chapter, Theofilus Anda Halim, OP, menyampaikan untuk perkembangan dan mewujudkan visi dan misi Dominikan Awam Yogyakarta diperlukan tambahan anggota baru dengan usia yang produktif dan aktif sebab sebagian besar anggota saat ini sudah lanjut usia.
Selain membahas permasalahan tersebut, pertemuan juga menjadi sarana untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang dipahami dan butuh penjelasan langsung dari Romo Andre. Acara di tanggal 9 tersebut berlangsung hingga pukul 21.00 WIB, memberikan ruang yang cukup bagi anggota untuk berdialog dan mendekatkan diri satu sama lain.
Sehari sebelumnya, tepatnya pada Jumat sore tanggal 8 September 2023, Dominikan Awam Chapter St. Martin de Porres Yogyakarta telah mengadakan rekoleksi khusus bersama suster pendamping mereka, yaitu Suster Christiana, OP. Rekoleksi ini bertujuan untuk mendalami 4 pilar Ordo Pewarta dalam menjalani hidup sehari-hari, yaitu doa, studi, pewartaan, dan komunitas. Rekoleksi ini dilaksanakan sebagai bekal Rohani untuk memperbaharui janji profes. Rekoleksi yang berlangsung hingga tanggal 9 pagi ini memberikan wawasan mendalam bagi anggota.
Pada tanggal 10 pagi, dimulai prosesi tabur bunga dan doa arwah. Karena makam yang didoakan tidak banyak, maka doa dilaksanakan satu persatu di masing-masing makam. Theofilus Halim, OP mengatakan, ketika mereka mengunjungi keluarga almarhum dan menyampaikan maksudnya, keluarga almarhum sangat antusias, “Mereka sangat gembira dan tidak menyangka akan ada kunjungan Romo untuk ziarah ke makam keluarganya. Mereka sering kontak menanyakan berapa orang yang akan datang, sudah tidak sabar dan penuh harap.”
Kegiatan mendoakan arwah dilaksanakan pada pukul 08.00, dimulai dari makam Ibu Sadarmo, dilanjutkan ke makam Pak Mihardjo yang terletak di Pingit, dan kemudian dilanjutkan ke Muntilan untuk menuju kolumbarium (rumah abu) Pak Adi. Mendoakan arwah bukan sekedar tugas formatio (anggota aktif) dari Dominikan Awam melainkan sebagai tradisi, yang bertujuan untuk mewujudkan misi Dominikan yaitu keselamatan jiwa-jiwa.
Halim mengatakan, dia bersyukur karena semua kegiatan berjalan dengan lancar berkat kekompakan teman-teman yang menyiapkan. Bagi Chapter Yogyakarta dua hari tersebut cukup merepotkan dan melelahkan, namun semua teman-teman komunitas melaksanakan tugasnya dengan sukacita dan penuh semangat. “Keakraban dan kekompakan semua anggota sungguh membahagiakan kami semua. Bagaiman tidak? Karena padatnya acara, ada teman-teman yang jam 12 malam masih harus mencari kembang untuk dibawa ke makam sebagai bunga tabur. Ada juga ibu-ibu naik motor yang mendahului rombongan menunggu di pinggir jalan supaya rombongan tidak susah mencari lokasi makam. Saking semangat dan penuh sukacita ibu-ibu ini lupa dengan Osteoarthritisnya yang mengharuskan fisioterapi.”
Puncak acara terjadi pada pukul 17.00 WIB dengan misa kenaikan jenjang (misa profes). Dominikan Awam Yogyakarta, yang terdiri dari 25 anggota aktif, memiliki berbagai tingkatan profes, dengan anggota yang sudah berkaul kekal sebanyak 10 orang, profes tiga sebanyak 2 orang, profes dua sebanyak 2 orang, profes satu sebanyak 5 orang dan inisiasi sebanyak 6 orang. Sementara itu, Dominikan Awam Purwokerto (didampingi oleh Sr. Imelda, OP), yang juga merupakan bagian dari Chapter Yogyakarta, memiliki 12 orang anggota aktif dengan jumlah anggota yang naik ke profes dua sebanyak 7 orang, profes satu sebanyak 1 orang, diterima sebagai anggota 1 orang dan 3 orang calon anggota.
Setelah seluruh rangkaian acara selesai, Dominikan Awam Chapter St. Martin de Porres Yogyakarta mengadakan evaluasi dan berbagi suka-duka dan saling meneguhkan. “Semua berbahagia, bersyukur dan bersemangat. Ziarah yang awalnya kami tanggapi dengan datar-datar saja, ternyata sangat bermanfaat. Keluarga-keluarga yang makam saudaranya didoakan dan diberkati Romo sungguh Bahagia, ada keluarga yang mengundang komunitas pada peringatan 1000 hari nanti. Mereka merasa masih diperhatikan walaupun anggota keluarganya sudah berpulang. Bagi kami yang masih berziarah di dunia ini, juga merasa iman semakin diteguhkan, boleh berbesar hati karena kelak pasti didoakan oleh saudara-saudara yang masih hidup. Sebuah langkah kecil yang berdampak besar baik bagi yang sudah meninggal maupun yang masih hidup.” Ungkap Presiden Chapter tersebut.
Di akhir kalimatnya, ia mewakili Chapter Yogyakarta sangat berterimakasih kepada rombongan PDAI yang telah melayani dengan sepenuh hati. “Semoga ziarah ke makam para anggota Ordo yang sudah meninggal bisa terus kita lakukan sebagai sebuah tradisi.” tutupnya di akhir kalimat. (Romanus)