30 C
Jakarta
Thursday, May 2, 2024

Pesan Menyejukkan Uskup Agustinus untuk Pangalima Pajaji

BERITA LAIN

More
    Ngopi Bareng bersama Pangalima Pajaji (baju merah), Andre ( Baju hitam kiri) , Samuel KOMSOSKAP (kalung putih dan Baju panjang abu-abu ) dan Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus (Kanan) – Sumber: KOMSOSKAP

    PENAKATOLIK.COM, Pontianak- Pertemuan itu tidak hanya sekadar kunjungan biasa, tetapi dipenuhi dengan kehangatan dan perbincangan pribadi.

    Pangalima Pajaji, yang beberapa waktu lalu viral karena statement kontroversialnya, telah menghubungi secara pribadi Uskup Agustinus dengan niat besar untuk bertemu.

    Sebuah pertemuan tak terduga antara Pangalima Pajaji, yang baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di media, dan Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus, berlangsung di Keuskupan Agung Pontianak pada Kamis, 7 Desember 2023.

    Tepat pukul 17.00 WIB kunjungan Pangalima Pajaji alias Agustinus Luki ke kediaman Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus untuk perbincangan pribadi berakhir dengan ngopi bareng di Keuskupan pada Kamis, 7 Desember 2023.

    Pangalima Pajaji yang beberapa pekan lalu viral karena berbagai statment yang tersiar di media, kini mengunjungi Uskup Agustinus untuk bicara secara pribadi, sebagaimana yang selalu Bapa Uskup tekankan bagaimana pun mereka yang Katolik denga latarbelakang apapun, tetap lah anak-anaknya.

    Persis sehari sebelumnya, saat Uskup Agustinus masih berada di Labuan Bajo, dia dihubungi secara personal oleh Pangalima Pajaji lewat salah satu pengurus umat di Paroki Jeruju Pontianak dengan niat besar untuk bertemu tokoh Katolik Kalimantan Barat Uskup Agung Pontianak.

    Lalu tepat juga pada Kamis siang, Uskup Agustinus sampai di Pontianak dan dia pun menyetujui permintaan Pangalima itu pada hari kedatangannya untuk bertemu pukul 17.00 WIb, dengan berbagai cerita yang hendak Pangalima Pajaji mau ceritakan kepada Uskup Agustinus.

    Dengan mengenakan pakaian kemeja merah panjang bersama dua tas hitam, Pangalima Pajaji melangkah masuk ke kediaman ‘Jubata’ (Tuhan dalam bahasa Dayak Kanayatn) celetukan sebuah kata pertama yang terucap dari bibir nya.

    “Nian tama’ ka Rumah Jubata, (ini masuk ke Rumah Kediaman Tuhan),” kata Pangalima Pajaji sambil menyalami tangan Uskup Agustinus dengan hormat layaknya anak yang mencium tangan seorang ayah.

    Pangalima Pajaji menundukkan kepalanya saat bersalam dengan Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus di Keuskupan Agung Pontianak (07/12) – Sumber: KOMSOSKAP

    Sapaan Hangat Uskup Agustinus

    Sesampainya Pangalima Pajaji di Keuskupan yang dari awal mau bicara secara pribadi, Uskup Agustinus juga menyediakan tempat kosong untuknya agar bicara lepas dan bebas secara pribadi.

    Kurang lebih satu jam, terjadinya obrolan pribadi antara Pangalima Pajaji dan Uskup Agustinus di taman Keuskupan.

    Niat baik kedatangan Pangalima Pajaji untuk bicara sangat disambut baik dan hangat oleh Uskup Agustinus.

    Usai perbincangan pribadi itu, dalam diskusi makan malam bersama KOMSOSKAP, Uskup Agustinus menyampaikan apresiasinya kepada Pangalima Pajaji dalam mengarungi kehidupan yang dia alami selama ini.

    Bapa Uskup sangat menghargai hal-hal baik yang ada pada budaya dan kepercayaan manusia.

    Dia juga mengaitkan dalam surat pastoral Paus, yakni menekankan bahwa kunci untuk hal-hal seperti itu adalah memperjuangkan serta mengedepankan segi kemanusiaan, keadilan, perdamaian, kasih, dan mau berkorban.

    Uskup Agustinus berpesan pada Pangalima Pajaji untuk berhati-hati karena ketokohannya bisa dimanfaatkan untuk kelompok dan kepentingan tertentu.

    “Oleh sebab itu, selama perjuangan kemanusiaan, keadilan dan perdamaian tidak akan salah,” kata Uskup Agustinus (7/12).

    Pertemuan pribadi itu, Uskup Agustinus menggarisbawahi dan berpesan kepadanya agar selalu berhati-hati untuk jangan mudah diperalat oleh kepentingan tertentu.

    Sejalan dengan itu tepat pada bulan April, Paus Fransiskus telah meminta dunia untuk berdoa secara khusus bagi budaya tanpa kekerasan dan perdamaian.

    “Hidup, berbicara, dan bertindak tanpa kekerasan bukanlah menyerah, kehilangan, atau melepaskan apapun, tetapi bercita-cita untuk segala sesuatu,” kata paus dalam pesan video yang dirilis 30 Maret.

    Paus Fransiskus juga mendesak negara dan warga negara untuk “mengurangi penggunaan senjata.”

    Di ujung perbincangan bersama KOMSOSKAP, Uskup Agustinus mengatakan bahwa semua talenta yang dianugerahi oleh Tuhan adalah baik adanya.

    “Kalau semua dari Tuhan, tentulah harus diungkapkan dengan kebaikan dan cinta kasih, ” tambah Uskup Agustinus (7/12). (Samuel/PENA).

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI