Home BERITA TERKINI Beberapa Imam Spanyol Mengkritik Seorang Artis Radio yang Mengatakan Bunda Teresa Memanfaatkan...

Beberapa Imam Spanyol Mengkritik Seorang Artis Radio yang Mengatakan Bunda Teresa Memanfaatkan Orang Miskin

0
St Teresia dari Kolkata. IST

SPANYOL, Pena Katolik –  Beberapa imam yang hadir di media sosial Asosiasi Sipil Enraizados memprotes komentar menghina yang ditujukan kepada St. Teresa dari Kolkata dalam sebuah program radio di Spanyol. Pada hari Senin, 18 September 2023, kontributor program berita utama stasiun radio Spanyol Cadena SER, Roberto Enríquez Higueras, yang dikenal sebagai Bob Pop, mengklaim bahwa St. Teresa dari Kalkuta adalah bagian dari daftar, bersama dengan tokoh-tokoh seperti Shakira, Diana Spencer (Lady Di), penulis Truman Capote, politisi Margaret Thatcher, dan peraih Nobel bidang sastra Mario Vargas Llosa.

Higueras mengatakan orang suci Albania itu yang mendirikan Misionaris Cinta Kasih “lebih buruk daripada kina,” sebuah ungkapan yang digunakan di Spanyol yang mengacu pada rasa pahit tanaman tersebut.

Higueras lebih lanjut menuduh orang suci itu sebagai seorang “chunga”, ‘orang yang cerdik’, karena dia mengabdikan dirinya untuk “mengklaim kesakitan, kemiskinan milik orang lain, namun kenyataannya dia bekerja untuk sistem kekuasaan.

Higueras, yang juga dikenal sebagai Bob Pop, telah menjadi kontributor majalah Mongolia, yang dikenal antara lain karena sampulnya yang tidak sopan dan menghujat. Ia juga penulis serial televisi berjudul Maricón Perdido. Pada tahun 2021, salah satu Kementerian Spanyol memberinya “Pengakuan Pelangi” atas visibilitas LGBT di bidang komunikasi.

Tanggapan Para Imam

Sebagai tanggapan, Pastor Francisco José Delgado mengomentari program radio yang kontroversial tersebut. Ia tidak heran atas ucapan penyiar arti radio itu karena apa yang selama ini telah mereka lakukan. Pastor Delgado justru akan merasa heran apabila mereka berbicara baik mengenai St. Teresa dan tokoh-tokoh dunia lain yang disebutkan Bop Pop.

 “Jika dua orang ini berbicara baik tentang St. Teresa dari Kalkuta, saya justru akan khawatir,” ujar Pastor Delgado.

Sementar aitu, Pastor Francisco Llorens dari Keuskupan Agung Valencia menganggap bahwa apa yang dikatakan para penyiar itu adalah perbuatan yang paling menyakitkan baginya. Sementar itu, Pastor Ignacio Narváez SJ meminta agar tautan ke video yang beredar di aplikasi pesan tidak dibuka oleh siapa saja yang menerimanya. Tindakan ini akan ditafsirkan sebagai “kemenangan” bagi penyiar radio itu.

“Apa yang kita lakukan sebagai umat Kristiani adalah berdoa bagi mereka yang merendahkan, berbohong, dan menabur kebencian,” ujar Pastor Narváez.

Kemarin, Asosiasi Enraizados meluncurkan protes terhadap program Cadena SER. Siaran ini menurut mereka telah menyebarkan kebencian terhadap hidup St. Teresia. Dalam teks protes tersebut, presiden asosiasi tersebut, José Castro, menyatakan bahwa “jika Bunda Teresa ada di sini, dia mungkin akan mengatakan kepada kita bahwa ‘kurangnya kasih sayang adalah kemiskinan terbesar.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version