Minggu, Desember 22, 2024
28.6 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Kamis 7 September 2023, Pekan Biasa XXII (Hijau)

Bacaan I – Kolose 1:9-14

Saudara-saudara, sejak kami mendengar tentang kalian, tak henti-hentinya kalian kami doakan. Kami mohon semoga kalian menerima segala hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna.

Maka hidupmu akan layak di hadapan-Nya, dan berkenan di hati-Nya dalam segala hal. Kalian akan menghasilkan buah dalam segala pekerjaan baik, dan bertumbuh dalam pengetahuan benar tentang Allah.

Kalian akan diperkuat dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan Allah untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang membuat kalian layak mendapat bagian dalam apa yang ditentukan bagi orang-orang kudus di dalam Kerajaan terang.

Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan Anak-Nya yang terkasih; Dalam Kristus itulah kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa!

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mzm 98:2-3ab.3cd-4.5-6

Ref. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya.

  • Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
  • Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
  • Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil – Markus 1:17

Ref. Alleluya.

Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.

Bacaan Injil – Lukas 5:1-11

Pada suatu ketika Yesus berdiri di pantai Danau Genesaret. Orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan sabda Allah. Yesus melihat dua buah perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.

Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Selesai berbicara Ia berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.”

Simon menjawab, “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga.”

Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu.

Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Melihat hal itu Simon tersungkur di depan Yesus dan berkata, “Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa.”

Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon, “Jangan takut.

Mulai sekarang engkau akan menjala manusia.” Dan sesudah menghela perahu-perahunya ke darat, mereka lalu meninggalkan segala sesuatu, dan mengikuti Yesus.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Profesionalitas

Dalam dunia kerja saat ini, banyak perusahaan yang menuntut profesionalitas yang mengacu pada hasil. Hasil yang cemerlang akan menjadikan seseorang mudah naik jabatan. Maka tidak sedikit orang yang berorientasi pada hasil menempuh berbagai macam cara demi mempertahankan kedudukannya.

Tidak ada hasil adalah kegagalan paling mematikan, membuat orang tersingkir dari dunia persaiangan. Tidak ada hasil berarti kematian, putus asa, selesainya hidup. Para murid yang adalah nelayan, tentu tahu persis dimana dan kapan harus menebarkan jala demi hasil yang besar.

Namun malam itu mereka sama sekali tanpa hasil tangkapan. Perjuangan mereka semalam suntuk sama sekali tidak membawa hasil. Seluruh usaha mereka gagal total dan sia-sia.

Setelah mendengar pengajaran Yesus, mereka diminta untuk menebarkan jala kembali. Karena Yesus yang meminta, mereka menebarkan juga.

Hasilnya begitu luar biasa, mereka tidak mampu menampung hasil itu seorang diri. Mereka melibatkan perahu lain untuk berbagi ikan tangkapan.

Usaha mereka kali ini membuahkan hasil yang luar biasa. Mereka berani bertolak ke tempat yang dalam bersama dengan Yesus. Kita bisa belajar bahwa mungkin saja seluruh usaha kita seolah tapa hasil dan sia-sia. Apa yang kita perjuangkan tidak jarang mengalami kekandasan.

Apakah kita putus asa? Secara manusiawi wajar saja demikian. Namun kita dipanggil untuk mengatasi itu. Kita perlu menghadapinya dengan iman.

Langkah perlu diambil adalah mendengarkan sabda Tuhan. Setelah mendengar, barulah kita berani bertolak yang tempat yang lebih dalam. Niscaya Tuhan akan mengindahkan usaha dan tekad kita.

Kita juga bisa belajar untuk memberikan pengharapan kepada mereka yang putus harapan. Dengan harapan dan iman itulah kita bersama berjalan, menuju caha hidup baru.

Kita dipanggil untuk memberi kesaksian bahwa Tuhan senantiasa memandang umat-Nya. Hanya dengan cara berani bertolak ke tempat yang dalam itulah, bersama dengan Yesus, hidup kita akan berbuah.

Buah dari kemauan bertolak ke yang dalam adalah sukacita. Sukacita itu bukan milik kita sendiri. Jangan sampai kita mabuk karena sukacita itu. Kita dipanggil juga untuk berbagi ‘muatan ikan’ kepada perahu lain. Dengan demikian, sukacita itu dirasakan oleh banyak orang.

Doa Penutup

Mengikuti Putra-Mu kadang kami dihadapkan pada awal yang tidak pasti, namun seperti para Rasul, mereka pada akhirnya menemukan rahmat berlimpah. Semoga kami dapat memaknai setiap langkah hidup kami, agar dapat anugerah yang dijanjikan Puta-Mu. Amin.

Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini