Pena Katolik, Pontianak – Senin 21 Agustus 2023, Pastor Pionius Hendi OFMCap selaku ketua panitia INFO JPIC 2023 yang diselenggarakan di Keuskupan Agung Pontianak, dalam wawancaranya bersama tim media JPIC Kalimantan Barat, pukul 20.10 WIB mengungkapkan pentingnya tema perlawanan kepada perbudakan manusia (human trafficking).
Dia setuju dengan paparan materi Prof Dr William Chang OFMCap (sesi pertama) yang diberikan pada Minggu 20 Agustus 2023 kepada 20 tarekat fransiskan dan 1 bukan tarekat fransiskan dalam menggambarkan pentingnya peranan semangat fransiskan yang teraktualisasi bersama kenyataan yang pahit itu.
Ditambah sesi hari ini (21/08) yang disampaikan oleh Romo Pascal, yang baru-baru ini hangat tentang isu perdagangan manusia. Bahkan pengalaman konkret yang disampaikan oleh Romo Pascal itu sebagai pandangan bahwa isu human trafficking betul-betul menjadi masalah yang serius.
“Sebagai pengikut Santo Fransiskus Asissi, kita dihadapkan dengan kenyataan yang tidak gampang terselesaikan. Semangat Fransiskan harus melebur di tengah kenyataan untuk memberi garam dimana mereka berada,” kata Pastor Pionius Hendi OFMCap (21/08).
Lahan Pelayanan Nyata
Pertemuan INFO JPIC Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun yang membahas masalah-masalah sosial, konkrit dan terkini, menurut Pastor Pionius Hendi OFMCap memerlukan perhatian khusus para animator dan koordinator JPIC dari semua tarekat Fransiskan yang ada di Indonesia.
Sebagai ketua panitia tahun 2023, Pastor Pionius Hendi OFMCap menetapkan bahwa di Kalimantan Barat perlu adanya penerangan informasi dan pertemuan yang membakar kembali spritualitas Fransiskan dalam menggaungkan tema “Menanggulangi dan Mengatasi Perbudakan Manusia (Human Trafficking) di Era Modernitas”.
Dia melihat topik perbudakan manusia sedang hangat untuk dibicarakan. Pastor Pionius Hendi OFMCap juga menambahkan topik besar itu merupakan lahan pelayanan nyata dengan berbagai tantangan, namun di dalamnya terbentang luas peluang untuk menyelamatkan banyak jiwa.
Pastor Pionius Hendi OFMCap menyebutkan setiap ordo dan tarekat tidak bisa berjalan sendiri terutama menuntaskan masalah human trafficking. Bahkan dia bersaksi tentang perbudakan manusia yang terjadi di Kalimantan Barat, baginya ini sangat menyayat hati.
Dia menambahkan semangat Fransiskan adalah persaudaraan, diibaratkan seperti lidi, karena tarekat fransiskan terbilang banyak untuk itu haruslah saling mendukung dan membela. Pastor Pionius Hendi OFMCap berharap gaung ini bisa menjadi tenaga dan gerakan INFO JPIC bahkan untuk seluruh JPIC dalam tarekat masing-masing.
Baginya semangat persaudaraan fransiskan itulah yang merajut kembali benang unik itu menjadi tali yang berjalan beriringan sembari menebarkan pesona kebaikan dan perdamaian.
“Yang tadinya lidi, kini menjadi penyapu – untuk apa? Jelas untuk menyapu perbudakan manusia dengan cara fransiskan, karena misi kemanusiaan adalah misi yang tak putus,” tambah Pastor Pionius Hendi OFMCap sembari menutup wawancara singkat di Wisma Immaculata (21/08). (PEN@/Samuel).