WAINGAPU, Pena Katolik – Uskup Weetabula, Mgr. Edmund Woga CSsR menahbiskan empat imam baru dari Kongregasi Sang Penebus Mahakudus atau Congregatio Sanctissimi Redemptoris (CSsR) di Gereja Katolik Sang Penebus Wara, Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Selasa 1 Agustus 2023. Kongregasi CSsR merupakan sebuah kongregasi misionaris yang didirikan oleh Santo Alphonsus Ligouri di Scala-Italia. Awalnya, karya Redemptoris adalah memberi perhatian bagi orang-orang miskin, yang bekerja di negara yang diabaikan di lingkungan Napoli.
Ada empat diakon yang ditahbiskan menjadi imam yaitu Romo Emanuel Teodorus Bulu, CSsR; Romo Aprianus Yohanes Maya, CSsR; Romo Klementius Anselmus Loba, CSsR; dan Romo John Richard Lessoe, CSsR. Sebelum ditahbiskan menjadi imam baru Redemptoris, orang tua keempat imam ini menyerahkan keempatnya kepada Gereja Kudus untuk ditahbiskan menjadi imam baru.
Uskup Weetabula dalam khotbahnya mengingatkan keempat imam baru ini untuk menjadi seorang imam yang jujur. Menurutnya, menjadi imam bukanlah mata pencaharian, tetapi menjadi imam adalah panggilan untuk melayani umat.
Hal itu, sejalan dengan apa yang disampaikan Santo Paulus dalam suratnya yang dengan sunguh-sungguh mengikuti langkah Tuhan Yesus. Iman umat berkembang dengan baik dan menimbulkan kesadaran bahwa hidup sebagai gereja adalah hidup sebagai saudara satu sama lain.
“Imamat itu bukan mata pencaharian, jangan salah gunakan imamat untuk menjadi kaya. Cukup dengan sarana yang ada untuk memperlancar pelayanan kita kepada umat,” pesan Mgr. Edmund.
Mgr. Edmund meminta keempat diakon tersebut untuk mencontohi teladaan Tuhan Yesus mewartakan khabar baik untuk orang miskin, membebaskan mereka dalam tawanan, membuka mata mereka yang buta, dan membebaskan mereka yang tertindas.
“Ini semua Tuhan Yesus katakan untuk dirinya sendiri. Dan apa yang Tuhan Yesus katakan sudah terlaksana sejak ia menjalankan perutusanNya di tengah dunia. Dia sudah mewartakan kabar baik kepada orang miskin, sudah membuka mata orang-orang yang buta, baik secara fisik atau secara simbolis. Dia juga sudah membebaskan orang tertindas,” terang Mgr. Edmund.
Misa pentahbisan imam baru itu berlangsung secara meriah dan dihadiri sedikitnya 1. 000 umat Katolik dari beberapa paroki di Keuskupan Weetabula.