27.3 C
Jakarta
Thursday, May 2, 2024

Paus Fransiskus Mengutuk Pembakaran Alquran di Swedia

BERITA LAIN

More
    Paus Fransiskus menandatangi Dokumen Abu Dhabi bersama imam Besar Masjid Al Azhar Kairo

    VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus mengutuk pembakaran Al-Quran minggu lalu di Swedia. Ia , mengatakan kemarahannya Ketika melihat Kitab Suci umat Islam dinodai. Pernyataan ini diungkapkan Paus dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin, 3 Juli 2023 di surat kabar Uni Emirat Arab Al Ittihad.

    “Buku apa pun yang dianggap suci harus dihormati, untuk menghormati mereka yang mempercayainya. Saya merasa marah dan muak dengan tindakan ini (Red-pembakaran Al-Quran),” ujar Paus.

    Minggu lalu pada hari Rabu, 28 Juni 2023, ketika banyak Muslim merayakan Idul Adha, seorang pria di Stockholm merobek dan membakar Alquran di luar masjid. Tindakan ini menuai kecaman luas, termasuk dari pemerintah Turki dan Arab Saudi. Pada hari Minggu, 2 Juli 2023, Organisasi Kerjasama Islam (OKI), sebuah kelompok yang terdiri dari 57 negara, mengatakan tindakan kolektif diperlukan dan hukum internasional harus digunakan untuk menghentikan kebencian agama.

    “Kita harus mengirimkan pengingat terus-menerus kepada komunitas internasional mengenai penerapan hukum internasional yang mendesak, yang dengan jelas melarang advokasi kebencian agama,” bunyi pernyataan OKI.

    Pada hari Senin, Arab Saudi memanggil duta besar Swedia atas insiden tersebut. Arab Saudi mendesak Stockholm agar menghentikan semua tindakan yang secara langsung bertentangan dengan upaya internasional yang berusaha menyebarkan nilai-nilai toleransi, moderasi, dan penolakan terhadap ekstrimisme.

    Polisi Swedia merasa kecolongan telah memberikan izin untuk melakukan protes itu, Ketika akhirnya pembakaran Al-Quran ini terjadi. Pria yang membakar Al-Qur’an itu lalu didakwa melakukan agitasi terhadap kelompok etnis atau bangsa.

    Dalam wawancaranya, Paus menolak alasan kebebasan berbicara. Menurut mantan Uskup Agung Buenos Aires Argentina itu, kebebasan berbicara tidak boleh merendahkan orang lain.

    “Kebebasan berbicara tidak boleh digunakan sebagai sarana untuk merendahkan orang lain, dan membiarkan yang ditolak dan dikutuk,” kata Paus dalam wawancara dengan Al-Ittihad. Surat kabar ini adalah surat kabar berbahasa Arab yang diterbitkan setiap hari di Uni Emirat Arab. Itu adalah bagian dari grup Media Abu Dhabi, sebuah organisasi pemerintah.

    Paus Fransiskus berbicara tentang kondisi kesehatannya setelah menjalani operasi perut baru-baru ini.

    “Itu sulit, tetapi sekarang, alhamdulillah, saya lebih baik berkat komitmen dan profesionalisme para dokter dan staf perawat, yang saya ucapkan terima kasih banyak. Saya berdoa untuk mereka dan keluarga mereka, dan untuk semua orang yang telah menulis dan berdoa untuk saya di hari-hari ini,” kata Paus Fransiskus dalam berita yang diterbitkan Vatican News.

    Paus, mengenang kunjungannya ke Abu Dhabi pada 2019, menyatakan penghargaan atas Komitmen UEA dan Sheikh Mohamed bin Zayed atas jalan yang diambil untuk menyebarkan persaudaraan, perdamaian, dan toleransi. Ia menyerukan agar kaum muda tidak ditinggalkan oleh orang dewasa di dunia.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI