Minggu, Desember 15, 2024
27.1 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Sabtu 10 Juni 2023; Pekan biasa ke-IX (Hijau)

Bacaan I – Tb. 12: 1, 5-15, 20

Setelah perayaan nikah itu selesai maka Tobit memanggil anaknya Tobia. Berkatalah ia kepadanya: “Nak, ingatlah memberikan upahnya kepada orang yang telah menyertai engkau. Dan ingatlah menambah upahnya juga.”

Maka ia diapnggil dn Tobit berkata kepadanya: “Ambilah sebagai upahmu separuh dari segala sesuatunya yang kaubawa waktu datang, lalu engkau boleh pergi dengan selamat.”

Tetapi Rafael meamnggil kedua orang itu sendiri-sendiri lalu berkata kepada mereka: “Pujilah Allah dan muliakanla Dia di depan mata semua orang yang hidup karena segala anugerah yang telah diberikanNya kepad kamu. Pujilah namaNya dan bernyanyi-nyanyilah kepadaNya. Wartakanlah kepada segala manusia perbuatan-perbuatan Allah sebagaimana layaknya. Jangan berayal memuliakan Dia.

Memang baiklah rahasia raja disembunyikan, tetapi pantaslah perbuatan Allah disingkapkan dan dimuliakan. Lakukanlah yang baik, niscaya malapetaka tidak akan menimpa kamu. Lebih baiklah doa benar dan sedekah jujur daripada kekayaan yang lalim. Memang sedekah melepaskan dari maut dan menghapus setiap dosa. Orang yang melakukan sedekah akan menjadi puas dengan umurnya.

Sebaliknya, orang yang berbuat dosa dan lalim menjadi seteru hidupnya sendiri. Segenap kebenaran hendak kuwartakan kepada kamu dan tidak kusembunyikan apa-apa terhadap kamu. Sudah kutandaskan kepadamu: Baiklah rahasia raja disembunyikan, tetapi pantaslah perbuatan Allah disingkapkan.

Makanya, ketika engkau dan Sara berdoa maka ingatan akan doamu itu kusampaikan ke hadapan kemuliaan Tuhan. Dan demikianpun waktu engkau menguburkan orang-orang mati. Ketika engkau tidak ayal-ayalan dan bangkit serta meninggalkan makananmu untuk pergi mengapani mayat itu, maka aku diutus untuk mencobai engkau.

Lagipula aku diutus oleh Allah untuk menyembuhkan baik engkau sendiri maupun Sara, menantumu. Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan Tuhan yang mulia.”

Oleh sebab itu, pujilah Tuhan di atas bumi dan muliakanlah Allah! Camkanlah! Aku naik kepada Dia yang telah mengutus aku. Tuliskanlah semuanya yang telah terjadi pada kamu.” Maka iapun naik juga.

MT – Tb. 13:2, 6, 7, 8

  • “Terpujilah Allah yang hidup selama-lamanya, dan kerajaanNya tetap untuk sekalian abad. Memang Ia menyiksa tapi juga mengasihani, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati, tetapi menaikkan dari padanya juga; tiada seorangpun luput dari tanganNya.
  • Jika dengan segenap hati kamu berbalik kepadaNya, dan dengan segenap jiwa berlaku benar dihadapanNya, niscaya Iapun berbalik kepada kamu, dan tidak disembunyikanNya wajahNya terhadap kamu.
  • Maka pandanglah apa yang akan dikerjakan-Nya bagi kamu, muliakanlah Dia dengan segenap mulut. Pujilah Tuhan yang adil dan agungkanlah Raja kekal.
  • Aku memuliakan Dia di tanah pembuanganku, dan kunyatakan kekuasaan serta kebesaranNya kepada kaum berdosa. Bertobalah, hai orang-orang yang berdosa, dan lakukanlah apa yang benar di hadapanNya. Siapa tahu kalau-kalau Ia berkenan kepadamu dan menjalankan belas kasihan kepada kamu.

Bacaan Injil – Mrk. 12:38-44.

Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: “Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.”

Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.

Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.

Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Santo Henrikus Balzano, Pengaku Iman

Henrikus hidup antara tahun 1250-1315. Ia tinggal di Balzano, Italia dan sehari-harinya bekerja sebagai buruh. Hidupnya amat saleh dan ditandai dengan ketekunan doa dan banyak matiraga.

Doa Penutup Terpujilah Allah yang hidup selama-lamanya, dan kerajaanNya tetap untuk sekalian abad. Memang Ia menyiksa tapi juga mengasihani, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati, tetapi menaikkan dari padanya juga; tiada seorangpun luput dari tangan-Nya.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini