VATIKAN, Pena Katolik – Dikasteri untuk Kaum Awam, Keluarga, dan Kehidupan sedang mempersiapkan sebuah dokumen yang akan menjadi panduan untuk pasangan yang bercerai dan menikah lagi. Dokumen ini dibuat atas permintaan Paus Fransiskus. Hal ini disampaikan Prefek dikasteri ini, Kardinal Kevin Farrell.
Kardinal Farrell menyebutkan dokumen ini mempromosikan reksa pastoral keluarga dan misi kaum beriman awam. Dokumen ini berbicara tentang pentingnya memberikan bantuan dan bimbingan kepada mereka yang mengalami segala jenis krisis perkawinan.
“Dikasteri sedang mengerjakan persiapan teks yang secara khusus akan membahas, pria dan wanita yang setelah gagal menikah, dan hidup dalam keluarga baru,” kata cardinal Farrell.
Gereja mengajarkan bahwa umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi tanpa pembatalan tidak boleh menerima Komuni Kudus. Ajaran ini ditegaskan kembali oleh St. Yohanes Paulus II dalam seruan apostolik tahun 2005 Familiaris Consortio. Paus Fransiskus mengatakan, selama masa kepausannya, bahwa mungkin ada situasi kasus per kasus di mana umat Katolik yang bercerai dan menikah kembali, dapat mengakses Ekaristi. Situasi initermasuk di mana pasangan mempraktikkan kelanjutan dalam pernikahan mereka.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Paus Fransiskus menjawab pertanyaan tentang apakah umat Katolik yang bercerai dan menikah lagi dapat menerima Ekaristi. Dalam wawancara itu, Paus Fransiskus menyarankan untuk melihat apa yang dikatakan pendahulunya Benediktus XVI tentang masalah pembatalan pernikahan. Ia menegaskan bahwa sebagian pernikahan dalam Gereja Katolik tidak sah karena kurangnya iman.
“Kadang-kadang [seseorang] pergi ke pesta pernikahan dan tampaknya itu lebih seperti resepsi sosial dan bukan sakramen. Ketika orang muda mengatakan ‘selamanya’, siapa yang tahu apa yang mereka maksud [dengan] ‘selamanya itu,” kata Paus Fransiskus.
