Home BERITA TERKINI Uskup Agung asal Jepang Terpilih Sebagai Presiden Caritas Internationalis yang Baru

Uskup Agung asal Jepang Terpilih Sebagai Presiden Caritas Internationalis yang Baru

0
Patrick Debucquois, Kirsty Robertson, (Wakil Sekretaris Jenderal), Mgr. Tarcisius Isao Kikuchi SVD (Presiden) dan Alistair Dutton (Sekretaris Jenderal).

ROMA, Pena Katolik – Sidang Umum ke-22 Caritas Internationalis memilih Uskup Agung Tarcisio Isao Kikuchi sebagai presiden baru badan amal trebesar Gereja katolik untuk masa jabatan empat tahun. Mgr. Tarcisius adalah Uskup Agung Tokyo, di Jepang. Ia terpilih sebagai Presiden ke-13 Caritas Internationalis. Ia akan menggantikan Kardinal Antonio Tagle.

Dia akan menjalani masa jabatan empat tahun sebagai kepala konfederasi dari 162 organisasi bantuan, pembangunan dan pelayanan sosial Katolik. Caritas beroperasi di lebih dari 200 negara dan teritori di seluruh dunia, dan berupaya membangun dunia yang lebih baik, terutama bagi kaum miskin dan tertindas. Mgr. Kikuchi juga menjabat sebagai presiden Konferensi Waligereja Jepang dan Sekretaris Jenderal Federasi Konferensi Waligereja Asia (FABC).

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu, 13 Mei 2023, Caritas Internationalis mengucapkan selamat kepada Uskup Agung Kikuchi atas pemilihannya. Ia telah bekerja dengan konfederasi Caritas dalam berbagai posisi dan jabatan sejak 1995. Ia mulai menjadi sukarelawan di kamp pengungsi di Bukavu, Republik Demokratik Kongo (dulu dikenal sebagai Zaire).

Ia juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Caritas Jepang dari tahun 1999 hingga 2004 dan presiden Caritas Jepang dari tahun 2007 hingga 2022. Ia juga pernah menjabat sebagai presiden Caritas Asia dari tahun 2011 hingga 2019, anggota Komite Eksekutif Caritas Internationalis dari tahun 1999 hingga 2004, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2011 hingga 2019.

Dalam pidatonya kepada para anggota Caritas pada hari Jumat, Uskup Agung Kikuchi mengatakan, “Caritas harus berada di garis depan untuk menerima, mendampingi, melayani dan membela yang miskin dan rentan. Misi ini harus dijunjung tinggi dan mendapat perhatian semua Anggota Konfederasi, dan saya ingin menjadi orang yang memimpin seluruh organisasi untuk memenuhi misi penting Gereja ini bersama dengan Sekretaris Jenderal. Semua diundang untuk berjalan bersama.”

Tarcisio Isao Kikuchi lahir di Iwate pada 1 November 1958. Ia adalah imam Serikat Sabda Allah (Societas Verbii Divini/SVD). Ia mengucapkan kaul kekal pada Maret 1985 sebelum ditahbiskan sebagai imam pada 15 Maret 1986. Sebagai imam muda yang baru ditahbiskan, dia melayani sebagai misionaris ke Ghana, di mana dia menjadi pastor paroki di sebuah paroki pedesaan selama 8 tahun.

Ia menjabat sebagai Uskup Agung Tokyo sejak pengangkatannya pada 2017, sebelumnya ia menjabat sebagai Uskup Niigata sejak 2004.

Presiden Caritas Internationalis, Mgr Tarcisius Isao Kikuchi SVD. Vatican Media

Sekretaris Jenderal

Sementara itu, Alistair Dutton juga terpilih sebagai Skretaris Jenderal Caritas Internationalis. Ia akan berkolaborasi dengan Mgr. Tarcisio untuk memimpin lembaga amal Gereja Katolik ini.

“Caritas adalah rumah saya, keluarga saya, panggilan saya,” kata Alistair.

Selama ini, Alistair dikenal dengan pengalaman bertahun-tahun dalam keluarga Caritas, termasuk lima tahun sebagai direktur kemanusiaan di kantor pusat di Roma.  Alistair pertama kali bekerja dengan Caritas pada tahun 1996.

“Sejak saat itu perjalanan saya dengan Caritas telah membawa saya ke seluruh dunia. Dari perang di Kosovo, Darfur, Irak, Liberia dan Suriah; tsunami di Asia, gempa bumi di Haiti, India, Indonesia dan Chile; konflik yang lahir dari keserakahan dan eksploitasi kekayaan di Afrika; gelombang pengungsian di Timur Tengah; dan kehancuran yang disebabkan oleh darurat iklim dan cuaca ekstrem: topan dan banjir di Pakistan, Myanmar, India, dan Bangladesh; krisis pangan di begitu banyak negara di Afrika dari Sahel hingga Somalia, Sudan hingga Zimbabwe; dan kenyataan menakutkan dari negara-negara kepulauan yang tenggelam di Pasifik,” katanya.

Pada tahun 2014 Dutton juga menjadi CEO Proyek Sphere, badan standar kemanusiaan internasional. Dari tahun 2005 hingga 2009, ia juga menjadi kepala Unit Program Kemanusiaan untuk Afrika dari Christian Aid.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version