BOGOR, Pena Katolik – Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Syukur Bruno OFM menahbiskan tiga imam dan tujuh daikon di Gereja Santo Fransiskus Asisi, Sukasari, Bogor, Kamis 4 Mei 2023. Pada tahbisan ini, Mgr. Paskalis didampingi Rektor Seminari Tinggi Petrus Paulus, Romo Nikasius Jatmiko dan Pelayan Umum Kongregasi CSE, Romo Sergius Paulus, CSE.
Tiga imam yang ditahbiskan adalah Romo Nicholaus Yudi Ardhana Mahandika yang adalah imam Keuskupan Bogor. Sedangkan dua imam Kongregasi CSE yang ditahbiskan adalah Romo Timothy Faber, CSE dan Romo Eusebius Paulus, CSE. Selain itu para dioakon yang ditahbiskan adalah Diakon Ignatius Bahtiar Tumanggor, Diakon Benediktus Raditya Wijaya, Diakon Bartholomeus Richard Patty, Diakon Dismas Aditya. Keempat Diakon ini berasal dari Keuskupan Bogor. Kemudian ada tiga Daikon CSE adalah Diakon Chrispin Pio, CSE; Diakon Sebastianus Paulus,CSE; dan Diakon Peregrinus Lutgar, CSE.
Kerendahan hati menjadi unsur penting dalam menjalani panggilan, hal ini disampaikan Mgr. Paskalis saat berpesan kepada imam dan daikon yang ditahbiskan. Mgr. Paskalis juga menyoroti moto tahbisan yang diambil dari pujian syukur Bunda Maria. Setelah Maria mengalami belas kasih Allah yang Mahaagung, dia dilibatkan Allah dalam karya penyelamatan-Nya. Karena itu dalam roh kerendahan hati yang penuh sukacita. Bunda Maria berseru. “ Magnificat Anima Mea Dominum”.
“Sosok Bunda Maria merupakan sosok penting, dalam keseluruhan perjalanan panggilan kita mengikuti Kristus Tuhan,” katanya.
Para imam dan diakon dipanggil secara khusus oleh Tuhan. Mereka dipanggil untuk suatu tugas khusus melayani dan mengabdi kepada persekutuan Gereja-Nya. Tugas pengabdian dan pelayanan itu menciri khususkan imamat mereka, maka disebut “ imamat ministerial “ (imamat untuk melayani). Mgr. paskalis mengharapkan seorang imam atau diakon mesti memiliki energi yang berlimpah-limpah untuk melayani, bukan untuk dilayani.