Senin, Desember 23, 2024
26.7 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Rabu 26 April 2023; Hari biasa Pekan III Paskah (Putih)

Bacaan I – Kis. 8:1b-8

Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh. (8-1b) Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.

Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.

Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil. Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.

Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.

Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a

  • Untuk pemimpin biduan. Nyanyian Mazmur. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah: “Betapa dahsyatnya segala pekerjaan-Mu; oleh sebab kekuatan-Mu yang besar musuh-Mu tunduk menjilat kepada-Mu.
  • Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, memazmurkan nama-Mu.”
  • Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia” Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang-orang itu berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya, yang mata-Nya mengawasi bangsa-bangsa. Pemberontak-pemberontak tidak dapat meninggikan diri. Sela

Bacaan Injil – Yohanes 6:35-40

“Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal.”

Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguh pun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.

Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Lapar dan Haus Mengalami Belas Kasih

Setiap manusia dari kodratnya memiliki rasa lapar dan haus untuk mengalami belas kasih dan persekutuan Allah. Bagaimana dan kemana kita dapat menemukan rasa lapar dan dahaga batin itu?

Jalan terang menuju pemenuhan dahaga batin adalah mencari pada sumberNya, yaitu Allah sendiri. Dialah yang telah bersabda : “Akulah roti hidup; barang siapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidka akan haus lagi”.

Persoalannya adalah apakah kita berani percaya dan berserah kepadaNya? Hidup kita didunia ini membutuhkan makanan. Makanan sebagai kekuatan untuk dapat hidup. Dibalik itu ada iman dan pengakuan atas Yesus sebagai Tuhan dan penyelamat manusia.

Itulah puncak dari perutusan Yesus ke dunia. Dia datang memperkenalkan kehidupan baru di dalam Allah BapaNya. Dia datang sebagai roti kehidupan artinya Dia sebagai makanan hidup rohani umat beriman.

Lambang konkret dari hal itu adalah jika kita merayakan Ekaristi dimana Yesus Tuhan hadir secara nyata dalam rupa roti (tubuhNya) dan anggur (darahNya). Hidup kita juga membutuhkan makanan yang lain yakni makanan rohani.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita akan buah-buah Ekaristi. Orang menerima Roti hidup. Roti itu tidak mengenyangkan perut, tetapi menyelamatkan hidup. Berkat Roti itu, orang dianugerahi hidup kekal sebab roti itu tidak lain adalah tubuh Kristus sendiri.

Persatuan dengan Kristus memungkinkan kita untuk bersatu dengan yang ilahi karena dalam Kristus ada keilahian. Maka marilah kita belajar mengutamakan Ekaristi diatas yang lain dan belajar pula menjadi umat yang semakin pantas merayakan Ekaristi.

Doa Penutup

Kasih-Mu ya Tuhan adalah harta paling berharga di dalam kehidupan kami. Tanpa kasih-Mu, kami tidak akan dapat memahami arti mengasihi. Ajari kami Tuhan, agar kami selalu dapat ingat akan begitu besar kasih-Mu. Ajari kami agar mampu semakin memahami kasih-Mu. Amin

Sumber: www.renunganhariankatolik.web.id

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini