Rabu, Desember 18, 2024
27.4 C
Jakarta

Minggu Kerahiman Ilahi 2023: Inilah Cara Mendapatkan Indulgensi Penuh

Paus Fransiskus berdoa di depan lukisan Kerahiman Ilahi. Vatican Media

JAKARTA, Pena Katolik – Apa kesamaan seorang biarawati Polandia dan paus Polandia tertentu? Mereka berdua menjadi orang suci dan mereka berdua berperan dalam Minggu Kerahiman Ilahi, yang menawarkan banyak rahmat bagi umat beriman.

Kita berterima kasih kepada St. Yohanes Paulus II dan St. Maria Faustina Kowalska. Pada tanggal 16 April, saat Minggu Kerahiman Ilahi bergulir lagi tahun ini, umat beriman memiliki kesempatan untuk berlindung di kedalaman belas kasih Kristus dengan menerima baik secara paripurna atau sebagian rahmat.

Berikut adalah beberapa fakta tentang Minggu Kerahiman Ilahi:

Apa itu Minggu Kerahiman Ilahi?

Minggu Kerahiman Ilahi adalah hari Minggu setelah Paskah setiap tahunnya. Minggu Kerahiman Ilahi pertama kali diumumkan dalam homili April 2000 oleh Yohanes Paulus II untuk Misa Kanonisasi Maria Faustina Kowalska.

St Faustina Kowalska adalah seorang biarawati Polandia yang menerima pesan kenabian dari Kristus. Pesan-pesan ini termasuk wahyu tentang belas kasihan Tuhan yang tak terbatas – menciptakan “rahmat ilahi” – dan kewajibannya untuk menyebarkan pesan ke dunia sebagaimana dicatat dalam buku hariannya, “Rahmat Ilahi dalam Jiwaku.”

Mendiang Paus mengatakan, “Cahaya Rahmat Ilahi ini adalah cara di mana Tuhan ingin kembali ke dunia melalui kharisma Sr. Faustina. Rahmat ini akan menerangi jalan bagi pria dan wanita (semua orang-red) pada milenium ketiga.”

Yohanes Paulus II memberikan indulgensi penuh dan sebagian kepada umat beriman yang menjalankan praktik saleh tertentu pada Minggu Kerahiman Ilahi setiap tahun. Rehmat indulgensi ini tercantum dalam dalam dekrit yang ia promulgasikan pada Juni 2002. Langkah ini dilakukan untuk menginspirasi umat beriman dalam pengabdian kepada Kerahiman Ilahi.

Apa itu indulgensi?

Indulgensi adalah penghapusan hukuman sementara karena dosa-dosa yang telah diampuni, dan itu bisa bersifat paripurna atau parsial.

Indulgensi penuh

Indulgensi penuh dapat diperoleh dengan pergi ke gereja pada Minggu Kerahiman Ilahi “dalam semangat yang benar-benar terlepas dari kasih sayang terhadap dosa, bahkan dosa ringan,” dan berpartisipasi dalam doa-doa yang diadakan untuk menghormati Kerahiman Ilahi, Tahun 2002 surat keputusan mengatakan.

Praktik-praktik itu dapat terdiri dari devosi seperti Rosario Kerahiman Ilahi, Adorasi Ekaristi, dan Sakramen Pengakuan Dosa. Umat beriman juga dapat mengunjungi Sakramen Mahakudus, baik yang ditkahtakan atau yang ada di dalam tabernakel serta mendaraskan Bapa Kami, Aku Percaya, dan doa khusyuk kepada Kristus. Contoh doa khusyuk yang diberikan dalam ketetapan itu adalah “Yesus yang berbelaskasihan, aku percaya padamu!”

Untuk menerima indulgensi, tiga syarat biasa untuk mengaku dosa, menerima Komuni Kudus, dan berdoa untuk intensi Bapa Suci juga harus dipenuhi. Meskipun pantas bahwa dua sakramen diterima pada hari yang sama, Gereja mengizinkannya untuk diterima hingga sekitar 20 hari sebelum atau sesudah hari syarat indulgensi di atas dijalankan.

Tidak bisa ke gereja? Jangan takut

Bagi orang sakit atau orang lain yang tidak dapat hadir ke gereja pada hari itu, indulgensi penuh masih dapat diperoleh. Seseorang harus berniat untuk membuat pengakuan, menerima Komuni Kudus, dan berdoa untuk intensi Bapa Suci sesegera mungkin, sambil berdoa satu Bapa Kami dan Aku Percaya di depan gambar Yesus. Selain itu, seseorang juga harus berdoa “doa yang saleh” kepada Kristus seperti “Yesus yang berbelaskasihan, aku percaya padamu.”

Bagi umat beriman yang juga tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut, masih dimungkinkan untuk memperoleh indulgensi penuh. Jika “dengan niat spiritual” orang mempersatukan diri mereka dengan semua umat beriman berharap untuk mendapatkan indulgensi melalui doa-doa yang ditentukan dan mereka mempersembahkan doa dan penderitaan mereka kepada Kristus, maka mereka dapat memperoleh indulgensi penuh.

Indulgensi sebagian

Indulgensi sebagian diberikan kepada umat beriman yang pada hari itu berdoa “doa yang disetujui secara sah” dengan hati yang menyesal. Seperti yang tertulis dalam keputusan tersebut, doa ini bisa menjadi “Yesus yang berbelaskasihan, aku percaya padamu!”

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini