Home BERITA TERKINI Vatikan Menolak Permintaan Izin Gereja Katolik Jerman untuk Memberkati Ikatan Homoseksual

Vatikan Menolak Permintaan Izin Gereja Katolik Jerman untuk Memberkati Ikatan Homoseksual

0
Katedral St Petrus Cologne Jerman. IST

VATIKAN, Pena Katolik – Kardinal Pietro Parolin, Sekretaris Negara Vatikan, menolak keputusan Gereja Katolik di Jerman untuk memberkati pasangan homoseksual. Kardinal Parolin membuat pernyataan ini di Roma selama presentasi buku L’Atlante di Francesco. Vaticano e politica internazionale ‘Atlas Fransiskus: Vatikan dan Politik Internasional’ karya Pastor Antonio Spadaro, direktur majalah Jesuit, La Civiltà Cattolica. Perdana Menteri Italia, Georgia Meloni juga berpartisipasi dalam siaran pers pada 14 Maret 2023 ini.

Kardinal Parolin mengatakan kepada wartawan di Generalat Serikat Yesus, bahwa Tahta Suci telah menyatakan dengan jelas mengenai masalah ini. Sekretaris Negara Vatikan juga menekankan bahwa “dialog dalam Jalan Sinode Gereja universal akan berlanjut”. Ia juga mengklarifikasi bahwa Gereja lokal “tidak dapat memutuskan jenis yang melibatkan disiplin Gereja universal.”

Pemberkatan homoseksual ini bertentangan dengan ketentuan Dikasteri untuk Ajaran Iman, yang pada Maret 2021 menyangkal kemungkinan pemberkatan persatuan sesama jenis di Gereja Katolik. Para uskup Jerman mengindikasikan bahwa larangan ini “tanpa ampun dan bahkan diskriminatif”. Dari 58 uskup yang berpartisipasi dalam Sinode Jerman, sebanyak 38 uskup setuju pemberkatan homoseksual dan hanya Sembilan uskup yang menentang teks untuk menyetujui pemberkatan ikatan homoseksual, sementara ada 11 uskup abstain.

Jalan Sinode Jerman?

Jalan Sinode adalah proses beberapa tahun yang kontroversial yang dimulai pada Desember 2019 dan melibatkan para uskup dan kaum awam dari Jerman untuk membahas isu-isu seperti moralitas seksual, imamat, dan peran wanita dalam Gereja. Mengenai masalah ini, beberapa anggotanya secara terbuka menyatakan sikap yang bertentangan dengan doktrin Katolik, seperti penahbisan wanita dan perubahan dalam ajaran Gereja tentang tindakan homoseksual. Tindakan ini sontak menimbulkan tuduhan bid’ah dan kekhawatiran akan perpecahan.

Awal bulan lalu, DW memberitakanbahwa Uskup Katolik Jerman telah menyetujui dukungan pemberkatan bagi pasangan sesama jenis. Majelis Sinode Uskup Jerman – yang berfokus pada reformasi Gereja – mengadopsi sebuah makalah di Frankfurt pada hari Jumat, 10 Maret 2023, untuk memungkinkan pasangan sesama jenis memiliki hubungan yang diberkati oleh Gereja Katolik Jerman mulai tahun 2026. Dari 202 anggota Majelis Sinode, 176 memilih surat kabar itu, sementara 14 menentang dan 12 abstain.

Dengan usulan ini, Gereja Jerman mengizinkan upacara pemberkatan untuk pasangan sesama jenis. Keputusan ini menjadi salah satu tuntutan utama dalam proses reformasi Jalan Sinode yang telah berlangsung sejak 2019. Gerakan ini juga berusaha untuk mengakhiri selibat bagi para imam dan melihat wanita ditahbiskan sebagai diaken.

Menurut kantor berita Katolik Jerman KNA, pemberkatan juga diperbolehkan bagi mereka yang menikah lagi secara sipil dan bercerai. KNA melaporkan bahwa ada rekomendasi agar Konferensi Waligereja Jerman dan Komite Sentral Umat Katolik Jerman “mengembangkan dan memperkenalkan perayaan liturgi yang sesuai pada waktu yang tepat.”

Selanjutnya diberikan waktu tiga tahun untuk berlakunya perubahan ini di mana akan digunakan untuk mengembangkan format liturgi upacara dengan partisipasi dari para uskup.

Gereja di Jerman meluncurkan gerakan reformasi di tengah rekor jumlah orang Jerman yang meninggalkan Gereja dan skandal pelecehan seksual yang melibatkan para imam. Keanggotaan Gereja turun di bawah 50% untuk pertama kalinya pada tahun 2021.

Vatikan di masa lalu telah memperjelas bahwa pihaknya memandang seruan Jalan Sinode untuk menangani homoseksualitas, selibat, dan wanita di Gereja sebagai pemecah belah, dan memperingatkan seruan itu dapat menyebabkan keretakan. Pada bulan Juli 2022 tahun lalu, Tahta Suci memperingatkan para reformis Jerman ini bahwa mereka tidak memiliki wewenang untuk mengajar para uskup mengenai masalah moral atau doktrin. Uskup Eichstätt, Mgr. Gregor Maria Hanke, memperingatkan bahaya keretakan yang terjadi di dalam Gereja yang akan mungkin diakibatkan masalah ini. Kasus semacam ini salah satu yang menyebabkan perpecahan di dalam Gereja Anglikan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version