GORONTALO, Pena Katolik – Kaum Bapak Katolik (KBK) Keuskupan Manado berupaya merumuskan upaya menangkal radikalisme dan intolerasi dengan cara mengembangkan moderasi beragama. Usaha ini dilakukan selama Raker KBK Keuskupan Manado di Paroki St Kristoforus Gorontalo. Dukungan atas upaya ini disampaikan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Gorontalo, Handoyo Sugiharto. Ia hadir pada raker ini mewakili Gubernur gorontalo, Sabtu 25 Februari 2023.
Dia juga mengatakan bahwa masyarakat Gorontalo sangat terbuka dan toleran. Serta mau hidup berdampingan cara damai. Raker ini merupakan kehomatan bagi Gorontalo, yang dikenal dengan sebutan negeri Serambi Madina. Handoto menyatakan, kelompok solidaritas yang merupakan kegiatan lintas agama dan golongan telah lama mampu membangun interaksi positif tanpa melihat suku, agama maupun golongan.
Edwin Kindangen (Staf Ahli Gubernur Sulut) yang hadir membacakan sambutan Gubernur Olly Dondokambey berharap raker tersebut mampu memperkokoh tekad dan komitmen terhadap pembangunan bangsa.
KBK Keuskupan Manado dalam mencapai cita-cita bersama harus mempererat persekutuan dengan saling menunjang dan melengkapi. Dalam berorganisasi tidak ada yang sempurna. Setiap organisasi atau komunitas adalah kumpulan orang yang memiliki keterbatasan. Moderator KBK Keuskupan Manado, Pastor Damianus Yamko Allo mengingatkan kepada seluruh anggota agar dapat memaknai kerja sama ini.
“Betapa damai dan tenteram bila kita saling menerima kelebihan serta kelemahan masing,” kata Pastor Allo.
Pastor Allo mengajak peserta raker memberi diri untuk karya pelayanan. KBK lanjutnya, dapat saling mendukung, menjadi garam dan terang dalam satu semangat Pro Familia, Ecclesia et Patria atau bagi Keluarga, Gereja dan Bangsa.
Raker ini kemudian memutuskan sejumlah hal, yaitu Raker tahun 2025 yang akan bertempat Paroki Santu Paulus Palu, Sulawesi Tengah. Sedangkan untuk tuan rumah Konferensi dan Pertemuan Raya tahun 2026 ada enam paroki yang menyatakan kesiapan, yaitu paroki Guaan, Laikit, Fransiskus Xaverius Kakaskasen, Yohanes Kornelius Lotta, Pineleng dan Gorontalo.