Minggu, November 3, 2024
25.2 C
Jakarta

Laporan Pelecehan Seksual di Gereja Portugal, Ada 4800 Korban

LISABON, Pena Katolik – Komisi Independen untuk Studi Pelecehan Seksual terhadap Anak di Gereja Katolik Portugal merilis kesaksian yang divalidasi terkait dengan kasus pelecehan. Laporan ini merangkup semua kasus pelecehan yang terjadi antara tahun 1950 dan 2022. Dalam laporan itu menunjuk ada lebih dari 4.800 korban.

Menanggapi laporan akhir Komisi Independen yang ditugasi menyelidiki kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di Gereja Katolik di Portugal, Presiden Konferensi Waligereja Portugal (CEP) mengatakan pemikiran pertamanya adalah untuk para korban, dan yang kedua untuk komisi yang menangani kasus ini. Gereja berterima kasih atas pekerjaannya yang kompeten, bersemangat dan manusiawi.

Laporan yang terdiri dari 8 poin ini menunjukan bahwa ada minimum 4.815 korban dalam rentan waktu 70 tahun. Setelah adanya laporan ini, Konferensi Uskup Portugis untuk menyampaikan

permintaan maaf. Mgr. Josè Ornelas mengatakan hasil itu tidak akan diabaikan dan menyampaikan jaminan kepada para korban dan berjanji bekerja untuk transparansi dan keadilan.

“Kami telah mendengar hal-hal yang tidak dapat kami abaikan. Ini adalah situasi dramatis yang kami jalani,” katanya.  Konferensi Waligereja Portugal tidak menyangkal tentang konsekuensi dari hasilnya.

Dia meminta maaf kepada para korban dan meminta maaf karena Gereja gagal memahami skala masalahnya.

Pelecehan seks anak adalah “kejahatan keji,” kata Mgr. Ornelas dalam sebuah pernyataan. Ia menambahkan: “Itu adalah luka terbuka yang menyakitkan dan mempermalukan kami.”

Hadir dalam konferensi pers di Catholic University of Portugal, di Lisabon itu, sejumlah pakar dan pemimpin Katolik, termasuk Pastor Hanz Zollner, anggota Komisi Kepausan untuk Perlindungan Anak di Bawah Umur.

Rilis laporan tersebut disampaikan dalam jumpa pers, koordinator Komisi, Pastor Pedro Strecht, mengatakan 512 kesaksian telah divalidasi, dari total 564 yang diterima, berkaitan dengan kasus yang terjadi antara tahun 1950 dan 2022.

Dia menjelaskan bahwa kesaksian, yang disampaikan kepada organisasi tersebut antara Januari dan Oktober tahun lalu, menunjukkan jaringan korban yang “jauh lebih luas”, dihitung dalam “jumlah minimum, sangat minimum 4.815 korban”. Sebanyak 25 kasus telah dilimpahkan ke kejaksaan, banyak lainnya di luar batas waktu.

Tersangka pelaku yang masih hidup akan diidentifikasi, dan daftar nama mereka akan dikirim ke Gereja Katolik dan otoritas Kehakiman pada Februari ini. Pastor Strecht mengatakan para anggotanya “mencapai akhir dari pekerjaan yang panjang dan juga menyakitkan ini dengan pencapaian”, dan ia menekankan bahwa “rasa sakit dari kebenaran itu menyakitkan, tetapi itu membebaskan Anda”’l. Pada tanggal 3 Maret, di Fátima, rapat pleno luar biasa CEP dijadwalkan untuk menganalisis laporan CI.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini