27.3 C
Jakarta
Wednesday, May 8, 2024

Bacaan dan Renungan Kamis 16 Februari 2023; Pekan Ke VI (Hijau)

BERITA LAIN

More

    Bacaan Pertama Kejadian 9:1-13

    “Pelangi-Ku akan Kutempatkan di awan sebagai tanda perjanjian antara Aku dan bumi.”

    Sesudah air bah, Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta bersabda kepada mereka, “Beranakcucu dan bertambahbanyaklah, serta penuhilah bumi. Kalian akan ditakuti oleh segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut.

    Ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan. Segala yang bergerak dan hidup akan menjadi makananmu. Aku memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau.

    Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kalian makan. Tetapi mengenai darahmu, yakni nyawamu, Aku akan menuntut balasnya. Dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia.

    Siapa yang menumpahkan darah, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia menurut gambar-Nya sendiri. Tetapi kalian, beranakcucu dan bertambahbanyaklah, sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, bertambahbanyaklah di atasnya”.

    Bersabdalah Allah kepada Nuh dan anak-anaknya, “Camkanlah, Aku mengadakan perjanjian dengan kalian dan keturunanmu, dan dengan segala makhluk hidup yang ada besertamu; yakni burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi, segala yang keluar dari bahteramu, segala binatang di bumi.

    Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kalian, bahwa sejak kini segala yang hidup takkan dilenyapkan oleh air bah lagi dan takkan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi”. Allah bersabda pula, “Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kalian serta segala makhluk hidup yang ada sertamu, turun-temurun untuk selama-lamanya: Busur-Ku akan Kutempatkan di awan sebagai tanda perjanjian anta Aku dan bumi”.

    Demikianlah Sabda Tuhan.

    U. Syukur Kepada Allah.

    Mazmur Tanggapan Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23

    Ref. Tuhan memandang dari surga ke bumi.

    • Bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
    • Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
    • Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu, supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem, apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.

    Bait Pengantar Injil Alleluya

    Ref. Alleluya.

    Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.

    Bacaan Injil Markus 8:27-33

    “Engkaulah Kristus…. Anak Manusia harus menderita banyak.”

    Pada suatu hari Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Aku ini?” Para murid menjawab, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi”.

    Yesus bertanya lagi kepada mereka, “Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini” Maka Petrus menjawab, “Engkaulah Mesias!” Dan Yesus melarang mereka dengan keras, supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia.

    Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan. Ia akan ditolak oleh para tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh, dan bangkit sesudah tiga hari.

    Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur-Nya. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, katanya, “Enyahlah Iblis! Sebab Engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia”.

    Demikianlah Sabda Tuhan.

    U. Terpujilah Kristus.

    Ketetapan Hati Petrus

    Pada Renungan Harian Katolik Kamis 16 Februari 2023 dalam bacaan injil Markus 8:27-33 Petrus adalah seorang pribadi yang berkesungguhan hati. Ia cepat berbicara, spontan …, dan ia juga cepat mengakui kesalahannya …… bertobat! Petrus adalah seorang pribadi yang transparan.

    Pada saat Petrus dengan benar menyatakan Yesus sebagai sang Mesias, maka Yesus pun memuji dirinya. Namun beberapa saat kemudian Petrus sudah ditegur keras oleh Yesus yang diakuinya sebagai Mesias itu.

    Di mana letak kesalahan Petrus? Walaupun bagaimana Petrus pun seorang pendosa dan tidak sempurna – suka berpikir, bersikap dan berperilaku salah juga. Petrus menyebut Yesus adalah Mesias tetapi dia belum paham benar tentang Yesus Mesias itu maka dia menolak jika Yesus harus disalib.

    Padahal kita tahu tanpa salib tak ada penyelamatan dalam hidup Yesus. Apakah kita sepenuhnya memahami semua yang dilakukan bagi kita oleh Yesus di atas kayu salib?

    Penyaliban Kristus adalah peristiwa sentral dalam sejarah umat manusia. Di bukit Kalvari, kemanusiaan dibebaskan sekali dan selamanya dari kematian kekal dan belenggu si Iblis.

    Dosa menjadi tak berdaya! Tindakan penebusan Yesus mendatangkan keadilan bagi Bapa surgawi dan janji surga bagi semua orang percaya. Memahami penebusan Yesus barangkali merupakan salah satu tantangan terbesar dalam kehidupan kristinai, namun hal itu merupakan “hakekat” dari berkat-berkat-Nya bagi kita.

    Pada hari ini, baiklah kita merenungkan makna Salib Kristus dan memperkenankan diri kita untuk disalibkan bersama Dia sehingga kita pun dapat mengalami keintiman hubungan dengan Allah. Marilah kita memandangi “Sang Tersalib” dengan hati yang terbuka sehingga keajaiban dari kehadiran-Nya akan memenuhi diri kita.

    Doa Penutup

    Allah Bapa Mahabaik, berilah kiranya kami sabda-Mu dan sesuaikanlah kami dengan Putra-Mu. Semoga kedamaian di dunia ini menjadi tanda kesanggupan-Mu kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

    Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI