Minggu, Desember 22, 2024
31.1 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Rabu 15 Februari 2023; Pekan Ke VI

Bacaan Pertama Kejadian 8:6-13.20-22

“Nuh melihat-lihat; ternyata muka bumi sudah mulai kering.”

Pada waktu itu air bah sudah mulai surut. Sesudah lewat empat puluh hari, maka Nuh membuka tingkap yang dibuatnya pada bahtera itu. Lalu ia melepaskan seekor burung gagak. Dan burung itu terbang pulang pergi, sampai air menjadi kering di atas bumi. Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air telah berkurang dari muka bumi.

Tetapi burung merpati itu tidak mendapat tumpuan kaki dan pulanglah ia kembali mendapatkan Nuh ke dalam bahtera, karena di seluruh bumi masih ada air. Lalu Nuh mengulurkan tangannya, ditangkapnya burung itu dan dibawanya masuk ke dalam bahtera.

Ia menunggu tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya pula burung merpati itu. Menjelang waktu senja pulanglah burung merpati itu mendapatkan Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun Zaitun yang segar. Dari situlah diketahui Nuh, bahwa air telah berkurang dari atas bumi.

Selanjutnya ditunggunya pula tujuh hari lagi, kemudian dilepaskannya burung merpati itu; tetapi burung itu tidak kembali lagi kepadanya. Maka dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudah keringlah air dari atas bumi.

Kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat ternyatalah muka bumi sudah mulai kering. Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi Tuhan. Dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram, diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan kurban bakaran di atas mezbah itu.

Ketika Tuhan mencium persembahan yang harum itu, bersabdalah Tuhan dalam hati-Nya, “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya; Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam”.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 116:12-15.18-19

Ref. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, ya Tuhan.

  • Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
  • Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya.
  • Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya, di pelataran rumah Tuhan, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem.

Bait Pengantar Injil Alleluya

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata hati kita, supaya kita memahami pengharapan yang terkandung dalam panggilan kita.

Bacaan Injil Markus 8:22-26

“Si buta itu sembuh, dan dapat melihat segala sesuatu dengan jelas.”

Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon supaya Ia menjamah dia. Yesus lalu memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung.

Lalu Ia meludahi mata si buta, dan meletakkan tangan di atasnya, Ia bertanya, “Sudahkah kaulihat sesuatu?” Orang itu memandang ke depan, lalu berkata, “Aku melihat orang! Kulihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon yang berjalan”.

Yesus kemudian meletakkan tangan-Nya lagi pada mata orang itu. Maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata, “Jangan masuk ke kampung!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Orang Buta dan Kebutaan

Pada Renungan Harian Katolik Rabu 15 Februari 2023 dalam bacaan injil Markus 8:22-26 Yesus menyebuhkan orang buta. Seakan ada tahapan dalam proses penyembuhan orang buta di Betsaida ini. Pertama-tama Yesus membawa orang itu keluar dari kampung. Kemudian Dia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya.

Orang itu mengatakan bahwa ia sekarang melihat orang berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon. Tahapan ke dua, Yesus menyentuh mata orang itu lagi, dan ia pun dapat melihat segala sesuatu dengan jelas.

Yesus ditampakkan menjadi pribadi yang terbuka dan mau untuk direpotin oleh orang yang mungkin tidak dikenal oleh Yesus. Ia mau untuk menjamah orang tersebut. Ia mau untuk menyembuhkannya dengan cara yang unik. Ia menyembuhkan orang itu dengan cara meludahinya.

Begitupun pula bagi kita, Tuhan selalu memiliki cara yang unik untuk mengatasi masalah yang dialami umatnya. Terkadang karya Allah begitu aneh dan menyakitkan. Terkadang karya Allah menyakiti kita.

Tapi sebenarnya, Allah menyakiti kita demi kebaikan kita. Kalau tidak seperti itu, mungkin kita akan semakin sakit ataupun semakin menjauh dari Allah sendiri. Allah tidak mau setiap umat-Nya menjauh dan menolak kasih Allah yang senantiasa Ia tawarkan pada kita semua.

Kuasa Tuhan dicurahkan apabila ada iman dalam diri orang tersebut. Tuhan tidak ingin penyembuhan-Nya menjadi pertunjukan umum. Hal ini juga menjadi peringatan bagi setiap kita untuk tidak mempertontonkan mukjizat kesembuhan. Terkadang, Tuhan “lamban” menjawab pelbagai permohonan doa kita karena Ia ingin mendewasakan iman kita.

Mari Kita Lembutkan hati dan percayalah sungguh-sungguh agar dapat melihat dan mengalami kuasa Tuhan.

Doa Penutup

Ya Allah Bapa yang Mahasetia, Engkau selalu tetap setia bila kami menepati sabda-Mu dengan tulus ikhlas. Semoga Kaubuka mata hati budi kami, agar dapat memandang Putra-Mu terkasih, yang memang Kautunjukkan kepada kami bahwa Dialah kehidupan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini