Bacaan dan Renungan Rabu 1 Februari 2023; Minggu Biasa ke-IV

0
1047

Bacaan Pertama Ibrani 12:4-7.11-15

“Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya.”

Saudara-saudara, dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. Janganlah kamu lupa akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak; “Hai anakku, janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya, karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.”

Jika kamu menerima hajaran, maka di situ Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya! Memang tiap-tiap hajaran, pada waktu diberikan, tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita.

Namun kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang dilatih olehnya. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.

Berusahalah hidup damai dengan semua orang, dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 103:1-2.13-14.17-18a

Ref. Kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang yang takwa.

  • Pujilah Tuhan, hai hatiku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
  • Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu.
  • Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya, sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.

Bait Pengantar Injil Alleluya

Ref. Alleluya.

Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.

Bacaan Injil Markus 6:1-6

“Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri.”

Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya?

Dan mukjizat-mukjizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.”

Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Panggilan Kenabian

Saudara-saudari terkasih…, kita diajak untuk merenungkan panggilan kita, murid-murid Yesus, sebagai nabi. Saat kita dibaptis, kita semua menerima tugas dari Gereja, agar kita hidup seturut teladan Yesus. Artinya, kita diauntuk meneruskan tugas-tugas Yesus. Segala tugas atau pelayanan yang dibuat oleh Yesus, diringkas dalam 3 tugas Yesus yaitu: imam, nabi dan raja.

Tugas sebagai imam; Yesus menguduskan. Tugas sebagai Nabi; Yesus mewartakan Sabda Allah, dan tugas sebagai Raja; Yesus memimpin. Tiga tugas Yesus itu diteruskan oleh seluruh umat katolik.

Mengenai tugas sebagai nabi; mewartakan Sabda Allah. Tuhan Yesus melaksanakan tugas sebagai nabi ditampakkan dalam seluruh hidupNya. Ia mewartakan Sabda Allah, dengan berkotbah, mengajar dan juga berbuat baik: menyembuhkan banyak orang sakit serta mengampuni dosa para pendosa.

Bagaimana tugas sebagai nabi dilakukan oleh umat katolik pada zaman ini? Umat katolik pada zaman ini dapat mewartakan Sabda Allah dengan berkotbah, dalam sebuah ibadat atau doa-doa bersama.

Namun, mewartakan Sabda Allah dapat dibuat melalui tindakan baik dalam hidup sehari-hari. Sungguh, setiap orang katolik dapat mewartakan sabda Allah melalui tindakan dan kata-kata baik dalam kehidupan sehari-hari. Seperti Tuhan Yesus, yang juga selalu berbuat dan berkata-kata baik dalam seluruh hidupNya.

Dalam Injil Hari ini, Yesus berkata: “Seorang nabi yang dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya!” (Mrk 6:4). Yesus berkata itu karena Ia tidak diterima dengan baik, di tempat asalnya, di kampung halamanNya.

Namun, Yesus tetap berbuat baik, kendati Ia tidak diterima dengan baik oleh orang-orang di sekitarnya. Dari sini, kita bisa belajar: berbuat baik kepada setiap orang yang dijumpai tanpa pilih-pilih, tanpa mengharap imbalan.

Bisa jadi, kita akan mengalami ditolak atau tidak mendapat tanggapan baik dari orang-rang sekitar, saat kita berbuat baik seperti Yesus. Oleh karena itu, kita perlu selalu sadari, kita adalah nabi. Nabi mewartakan Sabda Allah, berbuat baik kepada siapapun, di manapun dan kapanpun?

Doa Penutup

Allah Bapa sumber iman kepercayaan, kami mohon iman akan Sabda-Mu, dan resapkanlah ke dalam lubuk hati kami janji-Mu akan memberi kehidupan, agar kami menjadi orang yang berkenan di hati-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. Sumber https://www.renunganhariankatolik.web.id/

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here