Minggu, Desember 22, 2024
29.9 C
Jakarta

Merayakan HUT Imamat ke-50, Uskup Agung Emeritus Palembang Merasa Masih Perlu “Memperbaiki Hidup”

Mgr Loysius Sudarso saat Memberi sambutan pada pembukaan Munas Unio di Palembang tahun 2017.

PALEMBANG, Pena Katolik –  Uskup Agung Emeritus Palembang, Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke- 77 12 desember 2022, dua hari kemudian, ia lalu merayakan HUT ke-50 tahun Imamat. Di momen ini, ia bersyukur karena Tuhan masih memberi kesempatan untuk memperbaiki hidup.

“77 tahun bagi saya memiliki arti bahwa tuhan masih memberi kesempatan untuk memperbaiki hidup, mengembangkan hidup dan mendekatkan diri kepada tuhan, karena ada manusia yang baru lahir sudah dipanggil tuhan, tentunya saya masih diberi kesempatan, tergantung memanfaatkan kesempatan walau sudah 77 tahun,” ujarnya.

HUT ke-50 imamat menurutnya memiliki makna bahwa menjadi imam katolik atau pastor merupakan jalan hidupnya dan sudah melayani 50 tahun. Ada banyak tantangan, kegembiraan dan suka duka dalam hidup, tapi sebagai seorang imam dan beriman dalam Kristus menempuh hidup menurut iman, jatuh dan bangkit. Mgr. Sudarso mengatakan, manusia punya kelemahan dan dosa tapi karena punya iman dalam Yesus yang bangkit dari kematian, coba bangkit kembali dalam iman dalam Kristus.

“Kita berpegang pada Yesus yang adalah Allah menjadi manusia, mati tapi bangkit dan memberi inspirasi ke semua orang . kita masih dalam irama yang sama jatuh dan bangun, harus bangkit tapi harus punya pegangan hidup yang diberikan di dunia baru,” ujarnya.

Menurutnya keuskupan agung memiliki arti kebersamaan umat Allah yang percaya kepada Yesus yang menjadi sebuah gereja. Umat berganti-ganti seperti naik gunung begitupun perjalanan hidup, hidup beriman mengalami turun naik karena tantangan berbeda-beda tiap zaman, demikian juga menjadi seoarang uskup, pelayanan iman adalah pelayanan hidup yang turun naik, mesti peka terhadap tantangan zaman, generasi yang baru dan butuh iman dalam menjalani hidup.

“Sebagai uskup harus terbuka pada tantangan baru, zaman baru, manusia baru yang berbeda-beda dari tahun ke tahun. Terimakasih bisa sampai ke usia ini karena peran keluarga, lingkungan dan masyarakat. selalu mempersiapkan diri untuk berbakti agar menyampaikan kepada tuhan telah berjuang semaksimal mungkin, berjuang untuk sesuatu yang baik seperti keterlibatan, kepedulian pada masalah-masalah sekitar untuk dipersembahkan kepada masyarakat dan tuhan. Terimakasih atas perhatian yang diberikan kepada saya,” tutupnya.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini