Pen@ Katolik

Menyelami Pesan Retnas 3: Peran Biarawan Biarawati Pewarta

Malam persaudaraan dalam Retret Nasional Dominikan Awam Indonesia. Dok. PDAI

Pena Katolik – Father Don OP mengisahkan pengalamannya ketika ia mengunjungi salah satu chapter di Filipina, ada yang sudah bercerai lalu menikah lagi dengan pasangan yang berbeda. Menurutnya, cara hidup anggota Dominikan Awam hendaknya juga menjadi contoh bagi Gereja.

“Ini bagaimana? Inilah yang menjadi catatan, harus kita tunda dulu, tanya dulu, siapkan dulu dengan lebih baik, semuanya pasti akan ada kesempatan.

Tentunya kalau itu untuk Tuhan, semuanya pasti ada jalan, Father Don mengatakan, setiap calon, setiap chapter punya pembimbing, direktur spiritual, bisa seorang suster ataupun biarawan Dominikan. Pelayanan kudus ini diakui oleh provincial Ordo Dominikan di Filipina dan berbagai kongregasi suster-suster Dominikan merupakan wujud nyata bagaimana Ordo Pewarta memberikan arti pentingnya panggilan awam dalam keluarga Dominikan.

“Kami para biarawan dan biarawati Dominikan akan mengemban tugas dan kewajiban membimbing para awam menuju kedewasaan kharisma Dominikan, kami melayani sebagai sahabat dan menjadi inspirasi bagi kaum awam. Tujuannya untuk memungkinkan kaum awam bertumbuh dan mencapai potensi mereka sebagai Dominikan awam.”

Dominikan awam juga menganut cara yang sama dengan para suster. Dominikan Awam akan terlibat dalam lingkungan kerabat, ruang lingkup kerja, dan karir mereka. Mereka tetap melakukan aktifitas sehari-hari sebagai awam.

Father Don mengajak awam membiarkan Ordo untuk memampukan mereka menjadi pewarta yang kompeten membela iman serta kebenaran menjelaskan nilai-nilai dan moral. Hal ini seperti kata St. Thomas, “Kita tidak bisa memberikan kalau kita tidak memiliki”. Untuk dapat memberi teladan kesucian, seseorang harus menjalankan praktik kesucian itu. Father Don mengajak Dominikan Awam untuk belajar bersama, berdoa bersama, berkumpul bersama.