Home OMK Temu Anak Asuh Yayasan Martinus de Porres, Lahirkan Cinta yang Saling Meneguhkan

Temu Anak Asuh Yayasan Martinus de Porres, Lahirkan Cinta yang Saling Meneguhkan

Sikap pengolahan diri, mental, kreativitas hingga kesatuan hati adalah tujuan dari pelayanan yang harusnya menjadi kunci utama dalam pertemuan anak asuh

0
Doa pagi 13/11/2022- Rumah Retret Santo Johanes Paulus II Anjongan – Suasana Doa yang saling menguatkan

Pena Katolik– Di bawah naungan Yayasan Santo Martinus de Porres, ini kali pertamanya usai Covid-19 di Indonesia persis dari tanggal 12 hingga 13 November 2022 Yayasan ini mengadakan jumpa kasih yang bertujuan untuk menguatkan, saling mendengar hingga saling curhat antar satu anak asuh dengan anak asuh lainnya.

Sebanyak 50 anak asuh yang ikut dalam permainan kasih yang dipandu oleh semangat Dominikan diantara kelompok tersebut ada Asrama Beata Imelda, Anak Asuh dari Yayasan Martinus de Porres Pontianak dan Ngabang, Anak Asuh Tim Media Pena Katolik dan Youth Dominikan didampingi Suster Benedita OP dan Suster Charito OP.

Rangkaian pertemuan itu dibalut oleh permainan ‘pemaknaan’ tentang kesadaran ‘pentingnya peranan saudara dalam satu komunitas’.

Komunitas yang sama itu sengaja diramu dalam satu pertemuan yang dibagi berdasarkan kelompok-kelompok yang sudah ditentukan guna melebur semangat, kedekatan dan pikiran mereka dalam satu naungan Yayasan Martinus de Porres.

Kak Tina sedang memberikan sesi out bond pada 50 anak asuh di bawah Rumah Betang Kompleks Retret

Persaudaraan dalam komunitas dan kesadaran akan pentingnya peranan saudara itu ‘diurai’ dalam kelompok kecil dalam permaian yang dipandu Kak Tina.

Menurut Romo Andreas Kurniawan OP, anak-anak yang diasuh dalam satu naungan di Yayasan Martinus de Porres harus didampingi sampai mereka lulus dalam pendidikan mereka.

Kehadiran kelompok asuh ini juga bagian dari misi semangat Dominikan untuk mendampingi, mengarahkan, mendidik hingga mereka bertumbuh dewasa dengan kematangan moral dan berkarakter.

“Mereka harus dikumpulkan untuk berjumpa saudara-saudarinya, agar saling menguatkan dan saling meneguhkan. Bukan hanya sekedar tahu nama aja, tetapi kelompok ini sudah selayaknya disebut keluarga,” kata Romo Andre.

Bergandengan tangan dan maju bersama

Romo Andreas Kurniawan OP menggarisbawahi pentingnya peranan saudara dalam satu kelompok dan membaur dalam satu persaudaraan untuk bergandengan tangan dan maju bersama.

Oleh karenanya, sikap pengolahan diri, mental, kreativitas hingga kesatuan hati adalah tujuan dari pelayanan yang harusnya menjadi kunci utama dalam pertemuan anak asuh.

Suster Benedita, OP dan Suster Charito, OP

“Mereka dari latar belakang yang berbeda, mereka adalah anak-anak yang mesti diperlakukan sama, ada yang mendengar, ada yang menguatkan, ada yang disembuhkan bahkan ada yang harus saling mendukung sehingga maju bersama-sama,” tungkas Romo Andre.

Seluruh rangkaian kegiatan temu anak asuh yang dilaksanakan di Rumah Retret St. Johanes Paulus II, kompleks Gua Maria Ratu Pencinta Damai ditutup dengan misa penutup oleh Romo Andre bersama Pastor Bien OP (tamu dari Manila) dilanjutkan foto bersama dengan mengenakan kaos hitam dan putih bertuliskan Pena Katolik. Kemudian santap siang dan sayonara.

By. Samuel/ Pena Katolik

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version